SuaraRiau.id - Menteri BUMN Erick Thohir ditugaskan Presiden Joko Widodo salah satunya untuk membenahi perusahaan plat merah yang penuh utang.
Terlebih lagi, belakangan pandemi Covid-19 membuat beberapa BUMN tersebut terlilit utang.
Perusahaan BUMN memiliki hutang yang cukup besar. Salah satunya yakni diungkap perusahaan Kereta Api Indonesia (PT KAI) yang memiliki utang mencapai ratusan miliar.
Tak hanya PT KAI, Perusahaan Listrik Negara (PLN) juga mencatat utang lebih besar. Jumlah hutang tersebut diungkap Erick Thohir selaku Menteri BUMN.
Dalam catatannya, Erick Thohir mengungkap jika utang PLN saat ini mencapai Rp 500 triliun.
Jumlah yang cukup bikin siapapun tepok jidat jika melihat angkanya. Sebagai Menteri Erick sendiri langsung melakukan beberapa langkah untuk menyehatkan perusahaan listrik milik negara satu ini.
Erick mengatakan, cara yang dilakukan ialah menekan 50% belanja modal (capital expenditure/capex).
“PLN itu utangnya Rp 500 triliun, tidak ada jalan kalau PLN itu tidak segera disehatkan. Salah satunya kenapa sejak awal kami meminta capex PLN ditekan sampai 50%, kalau bapak-bapak, ibu-ibu ingat waktu itu seperti itu,” katanya saat rapat dengan Komisi VI dikutip dari Hops.id--jaringan Suara.com.
Dengan langkah tersebut, PLN diklaim mampu menekan Capex sampai 24 persen dan 24 trilliun untuk menghadapi cashflow yang lebih baik.
“Alhamdullilah PLN bisa menekan capex sampai 24%, Rp 24 triliun sehingga itu yang menjadi cashflownya lebih baik,” tambahnya.
Tak hanya itu, pihaknya juga meminta PLN melakukan negosiasi ulang utang PLN yang mencapai Rp 500 triliun. PLN diminta untuk melakukan negosiasi dengan bunga yang lebih murah.
“Alhamdulillah dari PLN sendiri sudah sampai negosiasi Rp 30 triliun,” katanya.
Kebijakan lain yang diambil Erick yakni melakukan banyak negosiasi ulang kepada perusahaan terkait tender maupun suku bunga pinjangan hutang yang jauh lebih rendah. Berdasarkan laporan terakhir, Erick bilang yang berhasil dinegosiasi Rp 25 triliun.
“Masih Rp 35 triliun, tetapi tanpa dukungan kementerian lain seperti contoh kompensasi PLN itu, hari ini diketok, baru dibayar 2 tahun lagi itu ada costnya. Alhamdulillah sekarang sudah dibayar 6 bulan,” katanya.
Berita Terkait
-
Wamen BUMN Khawatir Garuda Indonesia Bisa Bangkrut, Gara-gara Ini
-
Wamen BUMN Sebut Garuda Indonesia Punya Utang Rp 1,42 Triliun Tiap Bulan
-
Erick Thohir Bongkar Penyebab Maskapai Garuda Indonesia "Berdarah-darah"
-
Ustadz Yusuf Mansur Digoyang Isu Jilat Jokowi Demi Dapat Komisaris BUMN
-
Garuda Indonesia Punya Utang Rp 70 Triliun, Erick Thohir : Bisnis Gaya-gayaan
Terpopuler
- 6 Mobil Bekas untuk Keluarga di Bawah Rp50 Juta: Kabin Luas, Cocok untuk Perjalanan Jauh
- 5 Mobil Eropa Bekas yang Murah dan Tahun Muda, Mulai dari Rp60 Jutaan
- 5 Rekomendasi Mobil SUV Bekas Bermesin Gahar tapi Murah: Harga Rp60 Jutaan Beda Tipis dengan XMAX
- Pemain Keturunan Medan Rp 3,4 Miliar Mirip Elkan Baggott Tiba H-4 Timnas Indonesia vs Jepang
- 5 Rekomendasi Motor Listrik Anti Hujan Terbaik 2025: Irit, Stylist, Gemas!
Pilihan
-
5 HP Murah dengan Desain Mirip iPhone Juni 2025, Bukan iPhone HDC!
-
Pemain Keturunan Rp 112,98 Miliar Potensi Comeback Gantikan Teman Duet Bek Klub Serie B Lawan Jepang
-
5 Mobil Keluarga Rp70 Jutaan Juni 2025: Kabin Longgar Mesin Bandel, Irit Bahan Bakar
-
Eksklusif dari Jepang: Mulai Memerah, Ini Kondisi Osaka Jelang Laga Timnas Indonesia
-
6 Rekomendasi HP Murah Rp 1 Jutaan dengan NFC Terbaru Juni 2025
Terkini
-
Terbongkar, Oknum Tokoh Adat Terlibat Jual Beli Lahan Hutan Lindung di Kampar
-
5 Sunscreen Terbaik untuk Usia 50 Tahun ke Atas, Wajah Glowing Samarkan Keriput
-
Bernilai Rp450 Ribu, Buruan Klaim 3 Amplop DANA Kaget Hari Ini
-
5 Pilihan Mobil Keluarga Bukan Toyota, Muat 10 Orang Bisa Angkut Banyak Barang
-
Gubri Wahid Bakal Rombak OPD yang Tak Tindaklanjuti Temuan BPK