SuaraRiau.id - Microsoft mengkonfirmasi akan menghapus browser atau perambah Internet Explorer dari layanannya mulai Juni tahun depan.
Selain itu, Microsoft juga menghentikan aplikasi itu di Windows 10.
"Aplikasi desktop Internet Explorer 11 akan dihentikan dan tidak lagi didukung mulai 15 Juni 2022, untuk versi Windows 10 tertentu," kata kata Microsoft dalam blog resminya, dikutip dari Antara, Jumat (21/5/2021).
Sebagai gantinya, Microsoft akan menyediakan akses situs web aplikasi lama berbasis Internet Explorer langsung dari Microsof Edge.
Sebelumnya, Microsoft juga sudah mengumumkan berakhirnya dukungan Internet Explorer di layanan online Microsoft 365.
"Penghentian ini tidak memengaruhi aplikasi desktop Windows 10 LTSC atau Server Internet Explorer 11 di pasar. Ini juga tidak mempengaruhi mesin MSHTML (Trident). Untuk daftar lengkap tentang cakupan pengumuman ini, dan untuk pertanyaan teknis lainnya, lihat FAQ kami," ujar Microsoft.
Dengan Microsoft Edge, Microsoft menyediakan jalur menuju masa depan web sambil tetap menghormati masa lalu web. Perubahan memang perlu, tetapi Microsoft tidak ingin meninggalkan situs web dan aplikasi yang andal dan masih berfungsi.
Menurut Microsoft, dengan Microsoft Edge pengguna akan mendapatkan pengalaman yang lebih komprehensif dan akan memenuhi kebutuhan baik di kantor maupun di rumah.
Dengan Microsoft Edge, pengguna akan mendapatkan keuntungan mesin ganda yang mendukung situs web lama dan modern.
Mode Internet Explorer memberi pengguna dukungan browser lawas bawaan untuk situs web dan aplikasi yang masih memerlukan Internet Explorer.
Microsoft mengklaim bahwa Microsoft Edge adalah satu-satunya browser dengan kompatibilitas internal untuk situs web dan aplikasi berbasis Internet Explorer lawas, termasuk dukungan untuk fungsionalitas seperti kontrol ActiveX.
Microsoft Edge juga dibangun di atas proyek Chromium-teknologi yang memberdayakan banyak browser saat ini-yang berarti memberikan dukungan kelas dunia untuk situs modern.
Microsoft Edge menawarkan perlindungan berperingkat tertinggi terhadap serangan phishing dan malware di Windows 10 dengan Microsoft Defender SmartScreen.
Microsoft Edge juga menawarkan Password Monitor, yang memindai web gelap untuk mengidentifikasi apakah kredensial pribadi pengguna telah disusupi.
Microsoft Edge, kata Microsoft, lebih aman daripada Chrome untuk bisnis di Windows 10. Dalam lanskap keamanan yang berkembang saat ini, penting juga bahwa Microsoft Edge lebih gesit saat merespons kerentanan keamanan.
Berita Terkait
-
Lebih Pilih AI, Microsoft PHK 9.000 Karyawan
-
PBB Rilis Daftar Perusahaan yang Terlibat Genosida Israel, Ada yang Buka Cabang di RI
-
Microsoft Digugat Penulis Gegara Latih AI Pakai Buku Bajakan, Minta Ganti Rugi Rp 2,4 Miliar
-
Riset Microsoft: Karyawan Indonesia Lebih Pilih AI Daripada Andalkan Teman Kerja
-
Multifungsi dan Bertenaga, 4 Tablet Kelas Atas dengan Pengalaman Seperti PC
Terpopuler
- Siapa Pencipta Sound Horeg? Ini Sosok Edi Sound yang Dijuluki Thomas Alva Edisound dari Jawa Timur
- Jelang Ronde Keempat, Kluivert Justru Dikabarkan Gabung Olympique Lyon
- Duel Mobil Murah Honda Brio vs BYD Atto 1, Beda Rp30 Jutaan tapi ...
- Harga Mitsubishi Destinator Resmi Diumumkan! 5 Mobil Ini Langsung Panik?
- 41 Kode Redeem FF Max Terbaru 24 Juli: Klaim Skin Scar, M1887, dan Hadiah EVOS
Pilihan
-
Fenomena Rojali dan Rohana Justru Sinyal Positif untuk Ekonomi Indonesia
-
5 Rekomendasi HP 5G Xiaomi di Bawah Rp 4 Juta, Harga Murah Spek Melimpah
-
Kisah Unik Reinkarnasi di Novel Life and Death are Wearing Me Out
-
10 Model Gelang Emas 24 Karat yang Cocok untuk Pergelangan Tangan Gemuk
-
Selamat Tinggal Samba? Ini Alasan Gen Z Beralih ke Adidas Campus 00s & Forum Low
Terkini
-
Diduga Terlibat Karhutla Riau: 4 Perusahaan Kena Segel, Satu Pabrik Sawit Ditutup
-
Pertanian Jadi Andalan, BRI Salurkan KUR Rp83,38 Triliun ke Sektor Produktif
-
Paman Habisi Nyawa Keponakan di Meranti, Polisi Ungkap Penyebabnya
-
Izin Usaha Perusahaan Akan Dicabut Jika Terlibat Karhutla
-
BRI Peduli Gelar Agroedukasi untuk Siswa SD di Hari Anak Nasional