Scroll untuk membaca artikel
Eko Faizin
Selasa, 27 April 2021 | 17:04 WIB
Doni Monardo, Kepala Satgas Covid-19. (Dok.Ist)

SuaraRiau.id - Masyarakat diajak Ketua Satgas Covid-19 Letjen TNI Doni Monardo untuk memanfaatkan layanan secara virtual untuk aktivitas mudik Hari Raya Idul Fitri tahun ini di tengah pandemi Covid-19.

Hal tersebut Doni Monardo sampaikan dalam siaran pers yang disampaikan Komite Penanganan Covid-19 dan Pemulihan Ekonomi (KPC PEN) yang diterima di Jakarta.

"Salah satu solusi dalam mengatasi kerinduan terhadap keluarga untuk tidak mudik ini adalah melakukan silaturahim secara virtual," kata Doni dikutip dari Antara, Selasa (27/4/2021).

Doni Monardo mengimbau seluruh posko yang ada di daerah dapat membantu warga dalam melakukan komunikasi virtual sebagai pengganti silaturahim secara langsung.

Hal itu dilakukan bagi warga yang memiliki keterbatasan alat maupun kondisi lain yang dapat menghambat silaturahim melalui komunikasi virtual.

“Mohon berkenan, posko-posko yang ada di tiap daerah, bisa memberikan kesempatan kepada keluarga yang mungkin belum memiliki fasilitas untuk berkomunikasi secara virtual, untuk bisa difasilitasi,” pesan Doni.

Doni juga mengatakan Ramadhan dan Idul Fitri di tengah pandemi Covid-19 menjadi momentum yang harus disadari masyarakat di Tanah Air untuk tidak mudik, karena dapat memicu terjadinya penularan Covid-19.

“Harus kita sadari tahun ini pun mohon tidak mudik dulu. Harus bersabar, harus bisa menahan diri,” ujar dia.

Doni menyampaikan bahwa pembatasan mobilitas penduduk yang diberlakukan pemerintah, semata-mata untuk melindungi segenap masyarakat dari ancaman Covid-19.

“Ini semuanya untuk kepentingan bersama. Kita harus bisa menyelamatkan diri kita, menyelamatkan keluarga kita, dan menyelamatkan bangsa kita,” kata Doni.

Doni menjelaskan bahwa berdasarkan data Satgas Penanganan Covid-19, momentum libur hari raya nasional dan keagamaan selalu diikuti oleh tren kenaikan kasus Covid-19 di Tanah Air.

Selain itu, angka kematian juga selalu naik usai liburan. Bahkan, angka kematian tenaga medis dan dokter serta perawat cenderung naik.

“Sudah terbukti, setiap libur panjang akan diakhiri dengan peningkatan kasus, diikuti dengan jumlah pasien di rumah sakit yang meningkat, diikuti dengan angka kematian yang tinggi, termasuk gugurnya para dokter, serta tenaga kesehatan lainnya,” tutur Doni. (Antara)

Load More