Scroll untuk membaca artikel
Eko Faizin
Sabtu, 10 April 2021 | 17:47 WIB
Rumah Kapitan yang berada di Bagansiapiapi, Kabupaten Rokan Hilir. [Suara.com/Panji Ahmad Syuhada]

Menurut folklornya, di sisi lain orang-orang Tionghoa juga datang ke Bagansiapiapi dengan tiga kapal tongkang, mereka bukanlah orang-orang yang datang dari Tiongkok namun mereka adalah orang-orang Cina yang berasal dari Tiongkok Selatan setelah lama menetap di Thailand, jadi Bagansiapiapi bukanlah migrasi pertama mereka.

Kekuasaan, perbedaan seringkali memecah konflik, konfliklah yang membuat mereka berlayar jauh menuju negeri baru untuk menyelamatkan diri dari penduduk Songhkla.

Diceritakan, menurut kepercayaan, mereka bermalam-malam dihempas gelombang, mencium asinnya laut akhirnya Dewa membawa mereka pada tanah pengharapan ini.

Dewa menyertai mereka dan menjadi mata angin perjalanan mereka hingga akhirnya mereka melihat api beterbangan di sebuah pulau dan merapatlah mereka, kemudian memulai hidup baru di tanah yang kaya ikan ini, Bagansiapiapi.

Bicara mengenai sejarah Bagansiapiapi ini memang sangat komplek, kota ini sangat plural dari dulu hingga kini, sehingga bisa mewakili Bhineka Tunggal Ika yang selalu digaungkan di Tanah Air.

Kontributor : Panji Ahmad Syuhada

Load More