Scroll untuk membaca artikel
Eko Faizin
Kamis, 01 April 2021 | 18:15 WIB
Makam Sultan Syarif Kasim II di Siak. [Suara.com/Alfat Handri]

SuaraRiau.id - Siak merupakan salah satu kabupaten yang ada di Provinsi Riau. Dahulunya Kota Siak merupakan sebuah kerajaan besar yang namanya sudah termahsyur seantero Indonesia.

Selain kekayaan alamnya, Kabupaten Siak juga menyimpan segudang cerita sejarah yang kaya akan ilmu pengetahuan. Sehingga, masih banyak peninggalan jejak masa lampau yang bisa kita lihat saat ini.

1. Istana Siak Asyerayah Al Hasyimiyah
Didirikan pada masa Sultan Siak kesebelas tahun 1889, pada masa kepemimpinan Sultan Syarif Hasyim.

Istana Siak adalah bukti sejarah kebesaran Kerajaan Melayu Islam yang terbesar di Daerah Riau.

Masa jaya Kerajaan Siak berawal dari abad ke-16 hingga 20, dan silsilah Sultan Kerajaan Siak Sri Indrapura dimulai pada tahun 1723 M dengan 12 sultan yang pernah bertahta. Saat ini, pengunjung dapat melihat peninggalan kerajaan berupa kompleks Istana Kerajaan Siak.

2. Masjid Agung Syahabudin
Masjid Raya Syahabuddin atau Masjid Raya Siak merupakan salah satu masjid yang berlokasi di Jalan Sultan Ismail, Kampung Dalam, Kecamatan Siak, Kabupaten Siak.

Jaraknya sekitar 500 meter dari lokasi Istana Siak. Masjid ini dibangun pada tahun 1926 pada masa Sultan Al Said Al Kasyim Abdul Jalil Saifuddin atau Sultan Syarif Kasim II (Sultan Siak ke-12), dan selesai dibangun pada tahun 1935.

Masjid Raya Syahabuddin tidak hanya digunakan sebagai tempat beribadah, lebih dari itu masjid ini juga menjadi salah satu situs cagar budaya. Masjid Raya Syahabuddin terletak berdampingan dengan komplek pemakaman Sultan Syarif Kasim II beserta keluarganya.

3. Tangsi Belanda
Tangsi Belanda, bangunan peninggalan Kolonial Belanda pada abad ke 18, atau pada masa Sultan Siak ke-9, Sultan Asy-Syaidis Syarif Ismail Abdul Jalil Jalaluddin yang memerintah tahun 1827-1864 itu kini terlihat dengan tampilan baru sebagai situs cagar budaya.

Tangsi Belanda berfungsi sebagai zona perlindungan dan pertahanan bagi tentara belanda dimasa lalu.

Load More