Scroll untuk membaca artikel
Eko Faizin
Kamis, 01 April 2021 | 14:30 WIB
Jenazah Zakiah Aini, penyerang Mabes Polri, dibawa ke mobil ambulans usai selesai diotopsi di RS Polri, Kramat Jati, Jakarta Timur, Kamis (1/4/2021) dini hari. [Suara.com/Fakhri Fuadi Muflih]

R menambahkan masyarakat di daerahnya itu punya hubungan baik antarwarga sehingga ia optimis ikatan kekeluargaan yang terjalin dengan baik selama puluhan tahun tidak akan berubah setelah ada insiden di Mabes Polri.

“Di sini, Insha Allah, gak ada dikucilkan, karena orangtuanya orang baik,” kata R.

Pasangan suami istri R dan S telah tinggal di daerah Kelapa Dua Wetan selama lebih dari 40 tahun. Keduanya mengaku mengenal baik orangtua ZA beserta kakak-kakaknya.

Diketahui, ZA wanita berusia 25 tahun itu merupakan tersangka penembakan di Mabes Polri yang kemudian ditembak mati di lokasi oleh polisi.

Jasad pelaku dibawa ke Rumah Sakit Polri Kramat Jati untuk otopsi tidak lama setelah kejadian, kemudian ia dimakamkan pada Rabu malam di pemakaman umum di Jakarta Timur.

Kapolri Jenderal Pol Listyo Sigit Prabowo saat jumpa pers di Mabes Polri menerangkan tersangka ZA beraksi seorang diri atau lone wolf.

Kepolisian meyakini aksi ZA didorong oleh paham radikalisme teroris, yang kemungkinan terhubung dengan ISIS. (Antara)

Load More