Scroll untuk membaca artikel
Eko Faizin
Rabu, 31 Maret 2021 | 13:19 WIB
Koordinator Gusdurian Alissa Wahid (Instagram/@alissa_wahid)

SuaraRiau.id - Sebuah potongan video wawancara Gus Dur terkait bom berasal dari aparat tiba-tiba viral di media sosial. Video tersebut ramai diperbincangkan usai insiden bom bunuh diri di Gereja Katedral Makassar.

Menanggapi beredarnya video lama mendiang Abdurrahman Wahid itu, Alissa Wahid pun ikut angkat bicara.

Alissa Wahid menyatakan hal tersebut konteknya sudah berbeda. Ia menekankan konteks video pernyataan Gus Dur soal bom itu konteksnya puluhan tahun lalu, bukan tahun-tahun belakangan ini.

Dalam kesempatan itu, ia merespons beredarnya video viral Gus Dur itu dalam sebuah unggahan di akun media sosialnya.

Alissa menjelaskan video pernyataan Gus Dur yang salah satunya mengatakan bom itu itu dari aparat sendiri, konteksnya perlu dipahami betul.

“Konteksnya sudah beda. Misleading kalau gunakan video #GusDur tentang Bali Bombing untuk saat ini,” kata dia dikutip dari Hops.id--jaringan Suara.com, Rabu (31/3/2021).

Lebih lanjut, ia menjelaskan, agar publik yang melihat potongan video Gus Dur itu untuk tidak lupa konteks pernyataan mantan Presiden itu di masa rezim Orde Baru, selama 32 tahun aparat itu sangat berkuasa.

“Jangan lupa, dulu konteksnya 32 tahun dg angkatan bersenjata yg bisa lakukan segalanya, juga rekayasa. Justru itu alasan #GusDur memisahkan ABRI jadi TNI & Polri,” tulisnya.

Kata dia, beda dengan konteksnya dengan teror bom tahun-tahun belakangan ini.

Sebelumnya, beredar lagi video penjelasan Gus Dur soal topik ini dalam wawancara dengan jurnalis asing. Dalam wawancara itu, Gus Dur meyakini dari bukti yang ada terkait bom Bali kala itu, mirip dengan punya aparat.

“Ya, Siapa yang tahu bahwa semua ini ada dalangnya, bisa saja pelakunya aparat yang selama ini dianggap sebagai pelakunya, yaitu dari kelompok fundamentalis,” ungkap Gus Dur dalam video seperti yang mengutip di unggahan akun @AidulFa, Senin 29 Maret 2021.

Dalam video, Gus Dur mengatakan, publik tak tahu kebenaran soal dalang bom Bali. Itu lah yang menjadi sulit untuk menudin telunjuk siapa sih yang menjadi arsitek bom kala itu.

“Tapi Jamaah Islamiyah juga dituduh terlibat,” kata jurnalis pada Gus Dur.

Gus Dur membalasnya memang informasi yang ia peroleh aktor bom kala itu adalah kelompok yang disebutkan. Namun kan saat itu, Gus Dur berdalih buktinya belum ada.

“Ya Saya tahu, tapi tidak ada bukti, bukti yang ada malahan bom itu mirip dengan kepunyaan Polisi,” ujar Gus Dur.

Kemudian Gus Dur mengatakan Amrozi, bomber Bali I, memang yang mengebom pertama.

“Amrozi menyulut bom pertama, itulah selalu masalahnya, tapi tidak berarti ia terlibat. Tidak, tidak, tidak”.

Selanjutnya jurnalis asing pun bertanya lagi pada Gus Dur: “Jadi Anda yakin bahwa para pengebom tidak tahu bahwa ada bom kedua?,” tanyanya.

“Ya, betul,” jawab Gus Dur.

Lalu jurnalis tersebut langsung bertanya lagi: “Siapa yang merencanakan bom kedua?,”.

“Bisa jadi itu Polisi, atau Tentara, Saya tidak tahu,” jawab Gus Dur tertawa.

“Itu masalahnya. Setiap bom yang ada sampai saat ini selalu milik pemerintah,” kata Gus Dur menegaskan.

Load More