SuaraRiau.id - Seorang oknum pegawai Lapas di Selatpanjang, Kabupaten Kepulauan Meranti diduga menganiaya karyawan laundry.
Sikap arogansi yang ditunjukkan oknum petugas wanita bernama DN itupun membuat malu instansinya karena masalah sepele yaitu karena utang piutang uang laundry.
Oknum yang baru saja bekerja sebagai PNS di Lapas itu menunjal kepala karyawan bernama MPA itu saat korban menagih utang jasa laundry.
MPA sempat mengingatkan kepada DN saat mengambil pakaian di laundry tersebut. MPA pun mengatakan jika ingin mengambil pakaian tersebut jangan semuanya. Sebab ada utang yang belum dilunasi.
"Ketika itu, dia (DN) ingin mengambil pakaian di laundry dan hanya membayar sebesar Rp 100 ribu saja. Sementara utangnya yang lama sudah menumpuk. Pas saya tagih dia tak terima malah menunjal kepala saya dengan keras," aku MPA dikutip dari Batamnews.co.id--jaringan Suara.com, Selasa (30/3/2021).
Peristiwa tersebut pun diselesaikan dengan kekeluargaan dan berujung damai.
Namun, Kepala Lapas Kelas II Selat Panjang, Khairul Bahri Siregar mengaku malu dengan arogansi anak buahnya. Ia segera turun menangani masalah ini hingga dimediasikan di Kantor Polsek Tebingtinggi.
"Sudah kita ambil langkah-langkah untuk penyelesaian masalahnya, yaitu langsung komunikasi dengan pihak keluarga dan juga karyawan laundry yang diduga mengalami penganiayaan, telah melakukan perdamaian pada polsek kota (Polsek Tebingtinggi) untuk penyelesaian secara hukum," ucap Khairul pada Minggu (28/3/2021).
Khairul pun tak menyangka akan terjadi hal seperti itu. Menurutnya itu berada di luar kontrol kepemimpinan.
"Saya selaku pembina Lapas ini bukan hanya untuk yang bersangkutan tapi untuk seluruh petugas yang ada cukup sudah berusaha semaksimal mungkin tapi jika ada hal-hal yang menyimpang di luar dugaan kami seperti ini kami atas nama instansi minta maaf," kata Khairul.
Terhadap oknum pegawainya tersebut, dia janji akan memberikan teguran tegas. Termasuk juga pembinaan.
"Akan segera kita tindak lanjuti melalui mekanisme yang telah ditetapkan, yaitu melalui proses BAP ntuk mengetahui permasalahan-permasalahan yang terjadi," tegas dia.
Berita Terkait
-
Berkat Laporan Warga, Polisi Sita 8 Ton Kayu Ilegal di Kepulauan Meranti
-
Laundry Majapahit: Tradisi Jadi Modal Ekonomi Kreatif Baru
-
Kaget Setengah Mati, Selebgram Ini Nyuci Sendiri Pakai Papan Gilas di Laundry Majapahit
-
Cuma Rp2 Ribu dan Gratis Detergen, Laundry Unik Ini Ajak Pelanggan Nyuci Manual dan Ngerumpi Bareng
-
Rugi Ratusan Juta, Kebakaran Laundry di Ciracas Jaktim Diduga Tabung Gas Setrika Pengering Bocor
Terpopuler
- 8 Promo Makanan Spesial Hari Ibu 2025, dari Hidangan Jepang hingga Kue
- 5 Mobil Sedan Bekas yang Jarang Rewel untuk Orang Tua
- 5 Sepatu Lari Hoka Diskon 50% di Sports Station, Akhir Tahun Makin Hemat
- 5 Rekomendasi Sepatu Lokal Senyaman Skechers Buat Jalan-Jalan, Cocok Buat Traveling dan Harian
- 6 Mobil Bekas untuk Pemula atau Pasangan Muda, Praktis dan Serba Hemat
Pilihan
-
Bukan Sekadar Tenda: Menanti Ruang Aman bagi Perempuan di Pengungsian
-
4 Rekomendasi HP Xiaomi Murah, RAM Besar Memori Jumbo untuk Pengguna Aktif
-
Cek di Sini Jadwal Lengkap Pengumuman BI-Rate Tahun 2026
-
Seluruh Gubernur Wajib Umumkan Kenaikan UMP 2026 Hari Ini
-
Indosat Gandeng Arsari dan Northstar Bangun FiberCo Independent, Dana Rp14,6 Triliun Dikucurkan!
Terkini
-
10 Mobil Kecil Bekas Murah untuk Pemula: Muat 4 Orang, Mudah Dikendalikan
-
Libur Panjang Anti Khawatir, BRI Optimalkan 1,2 Juta BRILink Agen hingga Super Apps BRImo
-
UMK Dumai Tertinggi di Riau 2026, Disusul Bengkalis dan Siak
-
5 Parfum Murah Tahan Lama untuk Liburan, Wanginya Berkesan dan Gak Pasaran
-
6 Rekomendasi Mobil Bekas 50 Jutaan: Kabin Ekstra Lapang, Terbaik untuk Keluarga