SuaraRiau.id - Polemik di tubuh Partai Demokrat terus berlanjut hingga saat ini. Kepala Staf Kepresidenan Moeldoko baru-baru ini angkat suara terkait partai berlambang mercy itu.
Moeldoko, sebelumnya, menyampaikan alasan soal keputusannya menerima pinangan jadi Ketua Umum (Ketum) Partai Demokrat melalui pertemuan di Sibolangit, Deli Serdang, Sumatera Utara pada 5 Maret 2021. Menurutnya ia ingin menyelamatkan partai dan bangsa.
Menanggapi hal itu, Ketua Umum Partai Demokrat Agus Harimurti Yudhonono (AHY) berharap Moeldoko untuk mengakui jika telah tertipu oleh makelar politik dalam Kongres Luar Biasa atau KLB Demokrat di Deli Serdang.
"Pertanyaannya, beranikah Moeldoko mengakui pernah atau tertipu oleh para makelar politik," kata AHY dikutip dari Antara, Senin (29/3/2021).
AHY menegaskan kumpulan orang-orang yang hadir dalam KLB Partai Demokrat di Deli Serdang tidak lebih dari orang-orang yang melawan hukum.
Lebih jauh, AHY menyampaikan bahwa bagaimana mungkin Moeldoko mengakui sebagai ketua, jika KLB Deli Serdang tidak sesuai dengan konstitusi Demokrat yang sudah disahkan pemerintah pada 2020.
Selain itu, kata AHY, setelah tiga minggu tidak memberikan pernyataan, ternyata Moeldoko tidak mampu memberikan pernyataan yang bernas. Malah seolah menghasut dengan pertentangan idiologi.
Sejak awal para kader Demokrat menilai bahwa Moeldoko tidak memperhatikan etika dan nilai-nilai moral yang dipedomani sebagai bangsa yang beradab.
"Apalagi etika keperwiraan dan keprajuritan," tegas AHY.
Menurut dia, kader Demokrat dan masyarakat luas mempertanyakan kapasitas Moeldoko sebagai pejabat tinggi negara, mengambil keputusan secara serampangan dan gegabah, emosional dan jauh dari akal sehat.
Tak hanya itu, AHY menegaskan pihaknya membuka pintu maaf kepada Moeldoko, meskipun para kader dan simpatisan demokrat sangat marah dan kecewa, yang telah membegal demokrat dan merusak demokrasi.
Sebelumnya, Moeldoko mengungkapkan alasannya menerima pinangan jadi ketua umum Partai Demokrat melalui KLB karena ingin menyelamatkan partai dan bangsa.
“Ada sebuah situasi khusus dalam perpolitikan nasional, yaitu telah terjadi pertarungan ideologis yang kuat menjelang 2024. Pertarungan ini terstruktur dan gampang dikenali. Ini menjadi ancaman cita-cita menuju Indonesia Emas 2045. Ada kecenderungan tarikan ideologis juga terlihat di tubuh Demokrat. Jadi, ini bukan sekadar menyelamatkan bangsa dan negara,” katanya dikutip dari video dibagikan di Instagram pribadinya @dr_moeldoko pada, Minggu (28/3/2021). (Antara)
Berita Terkait
-
AHY Tantang Moeldoko: Beranikah Anda Akui Tertipu Makelar Politik?
-
AHY Sindir Moeldoko: Tiga Minggu Diam, Saat Bersuara Ternyata Bohong
-
Pertama Kali Bicara soal KLB Demokrat, Moeldoko Mengaku Khilaf
-
Demokrat Kubu AHY Yakin KLB Kubu Moeldoko Tak Bakal Disahkan Kemenkumham
-
Kubu Moeldoko Tuding Organisasi Radikal Nyaman Berlindung di Balik SBY
Terpopuler
- Gebrak Meja Polemik Royalti, Menkumham Perintahkan Audit Total LMKN dan LMK!
- Kode Mau Bela Timnas Indonesia, Pemain Keturunan Jawa Rp 347,63 Miliar Diincar AC Milan
- Detik-Detik Pengumuman Hasil Tes DNA: Ridwan Kamil Siap Terima Takdir, Lisa Mariana Tetap Yakin
- Kasih Kode Mau Bela Timnas Indonesia, Ryan Flamingo Kadung Janji dengan Ibunda
- Makna Kebaya Hitam dan Batik Slobog yang Dipakai Cucu Bung Hatta, Sindir Penguasa di Istana Negara?
Pilihan
-
Emas Antam Menggila, Harga Naik Kembali ke Rp 1,9 Juta per Gram
-
Waduh! Cedera Kevin Diks Mengkhawatirkan, Batal Debut di Bundesliga
-
Shayne Pattynama Hilang, Sandy Walsh Unjuk Gigi di Buriram United
-
Danantara Tunjuk Ajudan Prabowo jadi Komisaris Waskita Karya
-
Punya Delapan Komisaris, PT KAI Jadi Sorotan Danantara
Terkini
-
Harga Sawit Riau Naik Lagi, Simak Daftar Lengkap untuk Semua Umur
-
PNM Mekaarpreneur, Membuka Jalan Pengusaha Ultra Mikro Menuju Pasar Lebih Luas
-
Siapa Sosok Ideal Sekda Siak? Inilah Profil Singkat 4 Calon dan Sepak Terjangnya
-
Oknum Guru di Kampar Diduga Lecehkan 3 Siswi, Begini Modusnya
-
BRI Raih Penghargaan, CEO: Jadi Motivasi untuk Terus Menghadirkan Kinerja Terbaik