Scroll untuk membaca artikel
Eko Faizin
Minggu, 28 Maret 2021 | 08:52 WIB
Petugas melakukan pemadaman kebakaran hutan dan lahan (karhutla) di Kecamatan Sungai Apit, Kabupaten Siak. [Suara.com/Alfat Handri]

SuaraRiau.id - Dalam kurun waktu hampir tiga bulan ini, luas lahan yang terbakar di Kota Pekanbaru mencapai 21,4 hektare.

Dalam kurun waktu tersebut, BPBD Kota Pekanbaru mencatat 23 kejadian kebakaran lahan. Kebakaran lahan terjadi dari Januari hingga 24 Maret 2021.

"Dampak kebakaran lahan cukup membahayakan, apalagi lahan gambut di kota ini cukup dalam," terang Kepala Pelaksana BPBD Pekanbaru, Zarman Candra, dikutip dari Riauonline.co.id--jaringan Suara.com, Jumat (26/3/2021).

Dikatakan Zarman, BPBD mengantisipasi adanya kemunculan titik api. Mereka langsung berupaya memadamkan api kecil sebelum meluas.

Ada dua kecamatan yang rawan kebakaran lahan. Kedua kecamatan tersebut yakni Rumbai dan Payung Sekaki.

Zarman mengatakan bahwa pihaknya menyiagakan 30 personel setiap harinya. Mereka bersiap mencegah kebakaran lahan di seluruh kecamatan.

Mereka melakukan upaya pencegahan dini kebakaran hutan bersama unsur TNI, Polri, Basarnas serta manggala agni. Adanya kerjasama semua pihak seiring status siaga darurat karlahut di Riau.

"Kita bersinergi dalam menempatkan personel di wilayah yang rawan kebakaran lahan," ujarnya.

Mereka berupaya mencegah terjadinya kebakaran lahan di 15 kecamatan. Ia menyebut bahwa saat ini kebanyakan masih asap kiriman daerah tetangga dekat Kota Pekanbaru.

Load More