SuaraRiau.id - Sebanyak 183 titik panas (hot spot) terdeteksi Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) di wilayah Sumatera. Ratusan hot spot tersebut tersebar di berbagai provinsi, Senin (15/3/2021).
Menurut laporan BMKG stasiun Pekanbaru, Provinsi Riau terdeteksi paling banyak titik panas dengan jumlah 169, disusul Jambi dan Lampung masing-masing ada 4 hot spot.
Kemudian, Sumatera Selatan dan Sumatera Utara sebanyak dua, dan Bengkulu serta Kepulauan Riau masing-masing 1 titik panas.
Sementara itu, di wialayah Riau, daerah yang paling banyak titik panasnya adalah Bengkalis dengan jumlah 118, Pelalawan 34, Kepulauan Meranti 16 dan Dumai terdeteksi satu hot spot.
Belakangan ini, kasus kebakaran hutan dan lahan (karhutla) sudah mulai terjadi di Bumi Lancang Kuning. Sejumlah penanganan pun dilakukan, mulai pemadaman darat hingga jalur udara atau waterbombing.
Tak hanya itu, pemerintah juga menerapkan modifikasi cuaca hujan buatan selama dalam status siaga darurat karhutla Riau.
Sebelumnya, Gubernur Riau Syamsuar menetapkan status siaga kebakaran hutan dan lahan atau karhutla Riau, mulai Senin, (15/2/2021) hingga 31 Oktober 2021.
"Di tengah bencana non alam pandemi Covid-19 yang masih terjadi ini, potensi bencana lain masih mengancam di Provinsi Riau. Kita ketahui bahwa Riau adalah Provinsi yang rawan bencana kebakaran hutan dan lahan serta asap, dengan potensi gambut yang besar sekitar 54 persen dari total luas Provinsi Riau di Pulau Sumatera," kata Syamsuar, Senin (15/2/2021).
Syamsuar menyampaikan bahwa karhutla sudah menjadi isu penting dan menghabiskan APBN dan APBD yang cukup besar. Dana itu dipakai untuk kegiatan penanggulangan karhutla serta kabut asap.
"Pada Tahun 2020 kita berhasil menekan terjadinya kebakaran hutan dan lahan menurun sampai 83,62 persen dibandingkan tahun sebelumnya. Di awal tahun 2021 ini sudah muncul beberapa titik api yang tersebar di sejumlah kabupaten di Provinsi Riau," jelasnya.
Lebih lanjut, Syamsuar kala itu menyatakan, penetapan Status Siaga Karhutla secara perundang-undangan merujuk pada Peraturan Gubernur Riau 09 Tahun 2020 tentang prosedur tetap kriteria penetapan status keadaan bencana dan komando satuan tugas pengendalian bencana kebakaran hutan dan lahan di Riau.
"Maka dengan melihat situasi terkini, status siaga darurat bencana Karhutla di Riau tahun 2021, ditetapkan mulai tanggal 15 Februari sampai dengan 31 Oktober 2021 mendatang," ungkap mantan Bupati Siak tersebut.
Berita Terkait
-
Cuaca Kota Batam Diprediksi Hujan Siang Ini, Waspada Angin Kencang
-
Update Titik Panas Hari Ini: Riau 142, Bengkalis Terbanyak
-
Pesawat Cassa 212 Tiba di Pekanbaru, Siap Modifikasi Cuaca selama Karhutla
-
Asap Pekat Selimuti Upaya Pemadaman Karhutla Puluhan Hektare di Siak
-
Titik Panas Karhutla Riau Meningkat, Kapolda Padamkan Api-Semangati Anggota
Terpopuler
- Serie A Boy: Joey Pelupessy Keceplosan Ungkap Klub Baru Jay Idzes?
- 7 Mobil Bekas Senyaman Innova: Murah tapi Nggak Pasaran, Mulai Rp70 Jutaan, Lengkap dengan Pajak
- Visa Furoda Tak Terbit, Ivan Gunawan Tetap Santai Bagi-bagi Makanan di Madinah
- Honda GL Max Lahir Kembali untuk Jadi Motor Pekerja, Harga Setara CB150 Verza
- 5 Moisturizer Lokal Terbaik 2025, Anti Mahal Kualitas Setara Brand Internasional
Pilihan
-
Ada Bekas Juara Liga Champions, Ini Daftar Klub Elit Eropa yang Incar Jay Idzes
-
5 Rekomendasi HP Murah Rp 1 Jutaan RAM 8 GB Terbaru Juni 2025, Multitasking Lancar
-
Orang Dalam Bocorkan Strategi China Lawan Timnas Indonesia: Awas Bola Mati!
-
Petinggi Partai Komunis Pelototi Pemain China Jelang Lawan Timnas Indonesia
-
7 Pilihan Mobil Bekas Murah di Bawah Rp30 Juta, Barang Lawas Performa Tetap Berkelas
Terkini
-
SPMB Riau Dibuka 21 Juni 2025: Siswa Diminta Siapkan Dokumen, Ini Syaratnya
-
Bocah Tewas Diduga Dibully Diwarnai Isu SARA, Tokoh di Inhu: Jangan Terprovokasi
-
PNM Bersih-bersih Bareng 6.000 Karyawan, Dukung Pelestarian Lingkungan lewat Bank Sampah
-
Cuan Senin Ceria, 3 Amplop DANA Kaget Hari Ini Harus Segera Dibuka
-
Pekanbaru Masuk Kota Intoleran, DPRD Protes ke SETARA Institute: Framing