Scroll untuk membaca artikel
Eko Faizin
Sabtu, 20 Februari 2021 | 18:34 WIB
Ilustrasi pembunuhan (shutterstock)

SuaraRiau.id - Polisi mengungkap kasus pembunuhan dengan korban seorang siswi SMP di Kabupaten Pelalawan. Pelaku diamankan pada Jumat 19 Februari 2021.

Mencengangkan, siswi SMP itu dibunuh temannya. Pelaku pembunuhan di Pelalawan ini masih berusia 17 tahun dan duduk di bangku SMA.

Melalui keterangan para saksi, Satuan Reserse Kriminal (Satreskrim) Polres Pelalawan menemukan petunjuk jika korban pernah dijemput oleh pelaku. Korban dijemput dengan menggunakan mobil.

Polisi juga mengantongi bukti rekaman CCTV yang ada di sepanjang jalan yang dilintasi kendaraan tersangka.

"Ada enam rekaman CCTV yang kita ambil dan merekam mobil pelaku yang membawa korban," ujar Kasat Reskrim AKP Ario Damar SH SIK dikutip dari Riauonline.co.id--jaringan Suara.com, Sabtu (20/2/2021).

Korban sempat dilaporkan hilang oleh pihak keluarga pada Senin 8 Februari 2021. Saat itu Intan pamit dari rumah mengantarkan tugas ke sekolah.

Sejak saat itu Intan tak kembali ke rumah dan membuat keluarganya panik. Dari penyelidikan polisi terungkap motif pelaku nekat menghabisi nyawa gadis berusia 15 tahun tersebut.

Korban mengaku hamil dan meminta pelaku bertanggungjawab atas bayi yang dikandungnya.

"Di antara mereka tidak ada hubungan pacaran, hanya berteman atau bergaul saja. Memang sudah kenal," tambah Kasat Ario.

Mendengar pengakuan gadis belia itu, tersangka langsung khilaf dan berusaha mencekik korban di dalam mobil yang sedang diberhentikan itu.

Selama lima menit membekap korban dan menghentikan pernafasannya. Pelaku memastikan perempuan itu telah meninggal dunia lantaran tidak bergerak lagi.

Adapun kronologis pembunuhan korban berdasarkan hasil penyelidikan Satreskrim Polres Pelalawan berawal korban Intan memiliki kegiatan di SMP Bernas Pangkalan Kerinci pada Senin 8 Febaruari 2021 lalu.

Kemudian tersangka menjemput korban di Jalan Sakura Pangkalan Kerinci sekitar pukul 11.26 WIB menggunakan mobil.

Mereka menuju SMP Bernas yang terletak di Jalan Abdul Jalil dengan melewati Jalan Seminai dan tiba di sekolah sekitar jam 11.55 WIB.

Perjalanan keduanya itu terekam dalam kamera CCTV yang ada di sepanjang perlintasan. Sekitar 20 menit di sekolah untuk menjemput tugas dari guru, korban pulang dengan menaiki mobil pelaku yang menunggu di depan sekolah.

Mereka kemudian berkeliling Kota Pangkalan Kerinci dan mengitari Jalan Lintas Timur (Jalintim).

Setibanya di Jalintim ke arah Desa Kemang, tersangka memberhentikan mobilnya dan mereka terlibat pembicaraan serius.

Setelah memastikan korban tidak bernafas lagi setelah dicekik, siswa SMA tersebut kembali menjalankan kendaraannya menyusuri Jalintim ke arah Simpang Bunut, kemudian masuk ke Jalisbon Desa Dundangan.

"Pelaku sempat membuang HP dan kertas tugas korban di jalan. Ini sedang kita cari karena pelaku lupa-lupa ingat," kata Ario.

Setibanya di Tempat Kejadian Perkara (TKP) penemuan mayat di Jalisbon Desa Dundangan Kecamatan Pangkalan Kuras, pelaku membuang mayat siswi SMP itu di tepi jalan setelah memastikan tidak ada orang lain yang melihat.

Sebelumnya dikabarkan hilang
Informasi hilangnya korban langsung beredar luas di media sosial Facebook, WAG, hingga Instagram. Pihak keluarga juga melaporkan anak gadisnya yang tidak kunjung pulang ke rumah setelah menjemput tugas dari sekolah.

Pada Kamis 11 Februari 2021 sore, warga mencium bau busuk saat melintas di Jalisbon Desa Dundangan, tempat jenazah korban dibuang oleh pelaku.

Setelah dicari ternyata, aroma tak sedap itu berasal dari mayat yang ada di tepi jalan. Mayat itu dibawa ke Rumah Sakit Bhayangkara dan dilakukan visum serta autopsi.

Polisi memastikan jika jenazah tersebut adalah Intan Aulia Sari, siswi SMP Bernas yang dilaporkan hilang empat hari sebelumnya.

Penemuan mayat gadis belia tersebut menggegerkan warga setempat karena sebelumnya korban dikabarkan hilang.

Belakangan, Intan ternyata menjadi korban pembunuhan.

Load More