Scroll untuk membaca artikel
Eko Faizin
Kamis, 18 Februari 2021 | 17:32 WIB
Tim saat melakukan pemadaman Api di Kampung Merempan Hilir, Kecamatan Mempura, Kabupaten Siak. [Suara.com/Alfat Handri]

SuaraRiau.id - Kasus kebakaran hutan dan lahan (karhutla) kembali terjadi di Kabupaten Siak terus. Kali ini, api melahap lahan gambut milik warga di Kampung Merempan Hilir, Kecamatan Mempura.

Kadaops Manggala Agni Siak, Ihsan Abdillah membenarkan terjadinya karhutla di Kecamatan Mempura itu.

"Iya di Kampung Merempan Hilir, saat ini tim sedang berusaha memadamkan api tersebut agar tidak meluas," kata Ihsan Abdillah, Kamis ( 18/2/2021) petang.

Ditambahkan Ihsan, sebab terjadinya kebakaran belum diketahui, pihaknya fokus mematikan api yang terus menjalar.

"Kalau luasnya belum tau kita tapi relatif tidak luas, penyebabnya juga belum diketahui, tim fokus memadamkan api," tambah Ihsan.

Sebanyak 8 orang, kata Ihsan lebih jauh, tim Manggala Agni diturunkan untuk memadamkan api di Kecamatan Mempura itu.

"Tim Manggala Agni ada 8 orang, di lokasi juga ada BPBD, TNI, dan Polisi," ungkapnya.

Dari pantauan SuaraRiau.id, lahan semak belukar yang terbakar belum begitu luas. Tim masih bertungkus lumus memadamkan api.

Tidak hanya di Kecamatan Mempura, hingga saat ini tim Manggala Agni juga melakukan pendinginan dan pemantauan secara intens di Kampung Teluk Lanus, Kecamatan Sungai Apit.

"Sudah lima hari tim disana, api memang sudah padam, tapi pendinginan dan pemantauan terus dilakukan agar memastikan api benar-benar mati," kata Ihsan.

Di Kampung Teluk Lanus, tim pemadam kebakaran hutan dan lahan mendirikan tenda untuk mereka beristirahat.

"Disana mereka menginap di tenda yang mereka buat dengan perbekalan yang cukup serta alat pemadaman api yang memadai," imbuh Ihsan.

Riau Siaga Karhutla 
Sebelumnya, Gubernur Riau Syamsuar secara resmi telah menetapkan status siaga karhutla Riau, mulai Senin, (15/2/2021) hingga 31 Oktober 2021.

Menurut Syamsuar, selain bencana pandemi Covid-19 yang kini tengah melanda, Riau juga dihadapkan dengan ancaman bencana kabut asap akibat Karhutla.

"Ditengah bencana non alam pandemi Covid-19 yang masih terjadi ini, potensi bencana lain masih mengancam di Provinsi Riau. Kita ketahui bahwa Riau adalah Provinsi yang rawan bencana kebakaran hutan dan lahan serta asap, dengan potensi gambut yang besar sekitar 54 persen dari total luas Provinsi Riau di Pulau Sumatera," kata Syamsuar, Senin (15/2/2021).

Dia mengungkapkan, bencana Karhutla sudah menjadi isu penting dan menghabiskan APBN dan APBD yang cukup besar.

Dana itu dipakai untuk kegiatan penanggulangan karhutla serta kabut asap.

Menurut Syamsuar, posisi geografis Riau yang berdekatan dengan Singapura dan Malaysia menyebabkan asap mudah menyebar ke negara tetangga tersebut, sehingga dapat mengganggu hubungan bilateral antar negara.

"Pada Tahun 2020 kita berhasil menekan terjadinya kebakaran hutan dan lahan menurun sampai 83,62 persen dibandingkan tahun sebelumnya. Di awal tahun 2021 ini sudah muncul beberapa titik api yang tersebar di sejumlah kabupaten di Provinsi Riau," jelasnya.

Kontributor : Alfat Handri

Load More