SuaraRiau.id - Sudah tiga hari ini tim gabungan pemadam kebakaran hutan dan lahan (karhutla) berjibaku memadamkan api di Kampung Teluk Lanus, Kecamatan Sungai Apit, Kabupaten Siak.
Menuju Kampung Teluk Lanus, tim harus melawan ombak menggunakan pompong demi Riau bebas api.
Demikian dikatakan Kadaops Manggala Agni Siak Ihsan Abdillah. Ia menyebutkan angin laut yang kencang menjadi kendala bagi tim merah.
"Kebakarannya tepi laut, dan angin laut yang kuat dan berubah ubah arah sehingga api menjalar lebih cepat menjadi kendala tim di lapangan," kata Ihsan Abdillah, Selasa (16/2/2021).
Untuk luasan, tambah Ihsan, saat ini lahan yang terbakar seluas 6 hektare. Tim terus melakukan penyekatan agar api tidak meluas.
"Tim masih di lokasi memadamkan api, dan api mulai bisa dijinakkan," tambahnya.
Lahan yang terbakar tidak jauh dari perusahaan PT Uniseraya. Sementara jenis vegetasi yang merupakan semak belukar, akasia dan sawit.
"Lahan yang terbakar itu jaraknya 500 meter dari PT Uniseraya," ungkap Ihsan.
Di lokasi kebakaran, tim pemadam gunakan tenda untuk menginap, mereka juga memasak sendiri untuk kebutuhan konsumsi.
"Ya sudah 3 hari ini mereka bertahan dengan perbekalan yang dibawa dari markas, untuk istirahat malam mereka membuat tenda," jelas Ihsan.
Di Kecamatan Sungai Apit sendiri, kata Ihsan lebih jauh, sudah 20 hektare hutan dan lahan yang terbakar.
"Masuk dengan yang di Kampung Bunsur, sudah 20 hektare hutan dan lahan di Kecamatan Sungai Apit, Kabupaten Siak terbakar," jelasnya.
Adapun tim gabungan yang turut ikut memadamkan kebakaran hutan dan lahan di Kampung Teluk Lanus, Kecamatan Sungai Apit itu Manggala Agni Daops Siak 15 orang, BPBD Siak, TNI, Polisi dan MPA Kampung Teluk Lanus.
Kontributor : Alfat Handri
Berita Terkait
-
Menteri LH: Kerugian Lingkungan Akibat Karhutla Rp 18 Triliun
-
Hujan Kian Tak Menentu Ciri Perubahan Iklim, Padang Lamun dan Lahan Gambut Jadi Solusi!
-
Sanksi Berat untuk Pelaku Karhutla: Langkah Kritis Lindungi Paru-Paru Dunia
-
Cegah Karhutla, Menteri KLH Minta Pelaku Usaha Perkebunan Koordinasi dengan GAPKI
-
Cegah Karhutla, Menteri KLH Imbau Pengusaha Kelapa Sawit Berkoordinasi dengan GAPKI
Terpopuler
- Serie A Boy: Joey Pelupessy Keceplosan Ungkap Klub Baru Jay Idzes?
- 7 Mobil Bekas Senyaman Innova: Murah tapi Nggak Pasaran, Mulai Rp70 Jutaan, Lengkap dengan Pajak
- Visa Furoda Tak Terbit, Ivan Gunawan Tetap Santai Bagi-bagi Makanan di Madinah
- Honda GL Max Lahir Kembali untuk Jadi Motor Pekerja, Harga Setara CB150 Verza
- 5 Moisturizer Lokal Terbaik 2025, Anti Mahal Kualitas Setara Brand Internasional
Pilihan
-
3 HP Kamera Terbaik se-Dunia: Harga di Bawah Rp10 Juta, Performa Lebihi Spek Dewa
-
Terbukti! Viral Video Dedi Mulyadi Peringatkan Tambang Batu 3 Tahun Lalu, Kini Longsor Telan Korban
-
Pendidikan Wamenaker Immanuel Ebenezer, Pernyataannya Sering Tuai Kontroversi: Terbaru, Pecat HRD!
-
9 Mobil Bekas Murah Tahun Muda di Bawah Rp100 Juta, Kabin Nyaman Muat 8 Penumpang
-
7 Rekomendasi HP Murah untuk Anak Sekolah, RAM Besar Punya Spek Mewah
Terkini
-
Pekanbaru Masuk Kota Intoleran, DPRD Protes ke SETARA Institute: Framing
-
100 Napi Riau Dipindah ke Nusakambangan, Ditempatkan di Ruang Super Maksimum
-
Bernilai Rp400 Ribu, Jangan Sia-siakan 3 Amplop DANA Kaget Hari Ini
-
Bocah 8 Tahun Tewas Diduga Dibully Temannya, Polres Inhu: Tak Ada Kaitan dengan SARA
-
Bocah SD di Riau Tewas Dibully Diduga gegara Beda Agama, SETARA: Negara Harus Hadir