SuaraRiau.id - Prosesi Hari Raya Imlek 2572 mulai dijalani oleh warga Tionghoa di Kabupaten Siak. Hal itu dilakukan seminggu sebelum hari H pelaksanaan Imlek.
Diawali dengan ritual sembahyang Sang Sien atau mengantarkan para dewa ke langit untuk turut merayakan Imlek.
"Kami sembahyang di rumah mengantar dewa ke langit untuk merayakan Imlek di sana. Sembahyang yang dimulai dari tengah malam itu diberi nama sang sien atau mengantar dewa,” jelas tokoh masyarakat Tionghoa Kabupaten Siak, Lie Guan Teng, Kamis (11/2/2021).
Sementara sehari sebelum Hari Raya Imlek, kata Guan Teng, ada tradisi makan bersama. Biasanya makan malam bersama keluarga itu menunya ada 12 disesuaikan dengan jumlah shio.
Untuk menu makanan juga menyesuaikan kemampuan setiap rumah untuk menyesuaikannya.
"Namun, menu yang jarang ditinggalkan adalah mi. Mi merupakan makanan yang panjang dan susah putus. Artinya dengan menu itu, rejeki panjang dan tidak ada putus putusnya. Ada juga hidangan yang manis-manis, sehingga hidup selalu dalam keberkatan," jelasnya.
Pada hari H Imlek, juga dilakukan sembahyang wajib, itu dilaksanakan di Klenteng.
“Meski dalam kondisi Covid-19, tapi kami harus tetap melaksanakan ibadah. Meski harus bergantian. Karena di sanalah kami berdoa, sekaligus bersyukur atas capaian selama ini,” ungkap Guan Teng yang bernama Indonesia Suhaimi.
Selanjutnya, kata Suhaimi lebih jauh, ada sembahyang menyambut kepulangan dewa yang merayakan Imlek di langit.
"Sembahyang itu pada hari keempat Imlek. Sembahyang itu diberi nama Ci Sin," ungkapnya.
Setelah itu, kata Suhaimi, mereka juga melakukan sembahyang tuhan pada hari ke-9.
"Momen itu, waktunya mengucap syukur atas keberkahan yang diberikan,” kata dia.
Dan puncaknya pada hari ke-15 yaitu Cap Go Meh. Ada perayaan di sana. Dan semua akan bergembira.
Perayaan Imlek semakin terlihat istimewa karena warga saling membikin kue, mendekor rumah, dan memasang lampion dan lainnya.
"Jenis kue tidak ditentukan. Hanya saja ada kue yang wajib, yaitu kue keranjang," jelasnya.
Berita Terkait
-
Phwa Sian Liong yang Bikin Soviet Mati Gaya: Hilang di Google, Tak Sempat FYP Tiktok
-
Dibawa Kembali ke Riau, Mahkota Sultan Siak Dibuat Ahli Perhiasan Jawa di Abad 19
-
10 Warna Dapur Terbaik Menurut Fengshui 2025, Bisa Bawa Hoki dan Keharmonisan Rumah!
-
Eks Menko Ekuin Meninggal Dunia, Agama Kwik Kian Gie dan Benang Merah Prinsip Hidupnya
-
3 Rekomendasi Novel China Menelusuri Makna Keberuntungan yang Tak Terduga
Terpopuler
- Tahta Bambang Pacul di Jateng Runtuh Usai 'Sentilan' Pedas Megawati
- Putrinya Bukan Darah Daging Ridwan Kamil, Lisa Mariana: Berarti Anak Tuyul
- 5 Sepatu Onitsuka Tiger Terbaik untuk Jalan Kaki Seharian: Anti Pegal dan Tetap Stylish
- Bukan Dean Zandbergen, Penyerang Keturunan Ini akan Dampingi Miliano Jonathans di Timnas Indonesia?
- Elkan Baggott Curhat ke Jordi Amat: Saya Harus Seperti Apa?
Pilihan
-
Puluhan Siswa SD di Riau Keracunan MBG: Makanan Basi, Murid Muntah-muntah
-
7 Rekomendasi HP Murah Kamera Terbaik Agustus 2025, Spek Dewa Harga Jelata
-
Krisis Pasokan Gas Murah Hantam Industri, Menko Airlangga Buka Suara Usai Pelaku Usaha Teriak PHK!
-
Target Penerimaan Bea Cukai Rp334 Triliun di 2026, Para 'Ngudud' Jadi Tulang Punggung
-
Menko Airlangga: Tidak Ada Negara yang Bisa Tumbuh Konsisten di 5 Persen
Terkini
-
OJK Apresiasi Program Literasi Keuangan PNM dalam Financial Literacy Award 2025
-
Dukung Putra-putri Terbaik Bangsa, BRI Apresiasi Anggota dan Pendukung Paskibraka Nasional
-
Harga Sawit Riau Naik Lagi, Simak Daftar Lengkap untuk Semua Umur
-
PNM Mekaarpreneur, Membuka Jalan Pengusaha Ultra Mikro Menuju Pasar Lebih Luas
-
Siapa Sosok Ideal Sekda Siak? Inilah Profil Singkat 4 Calon dan Sepak Terjangnya