Scroll untuk membaca artikel
Eko Faizin
Kamis, 11 Februari 2021 | 19:32 WIB
Ilustrasi Imlek. (Pixabay)

Dijelaskan Lie Guan Teng, kue keranjang itu terbuat dari tepung ketan dicampur dengan gula. Bentuknya bulat dan lengket.

"Maknanya itu, kue itu lengket menandakan memiliki sifat lengket yang artinya persaudaraan yang erat dan menyatu. Dan rasa manisnya itu melambangkan suka cita dan keberkatan," jelasnya

"Kuenya itu harus berbentuk bulat tidak boleh segi atau bentuk lainnya. Melambangkan arti kekeluargaan karena bulat bearti tidak terputus. Untuk menciptakan kerukunan hidup," tambah Lie Guan Teng.

Setiap sembahyang, kata Lie Guan Teng lebih jauh, mereka selalu memakai jeruk mandarin yang melambangkan kemakmuran, menggunakan Nenas yang juga berarti kemakmuran.

"Setiap sembahyang selalu disertai buah-buahan yang melambangkan kemakmuran," kata Dia.

Bagi suku Hokkian, setiap Imlek pintu utama rumahnya selalu diletakkan dua batang tebu.

"Tebu sebagai lambang ucapan terima kasih, karena zaman perang dahulu, tebu yang menyelamatkan orang hokkian dari serangan musuh," ungkapnya.

Masih kata Lie Guanteng, Imlek di tahun Kerbau Logam ini, mengingatkan kita untuk terus bekerja keras agar terus berhasil.

“Tahun Kerbau Logam ini, tentu harus lebih bekerja keras. Untuk mendapatkan hasil maksimal kerja keras kata kuncinya,” jelas Suhaimi.

Sebenarnya kata Suhaimi, kerja keras tidak hanya saat tahun kerbau saja, tapi juga setiap saat memang harus bekerja keras jika ingin mencapai dan meraih apa yang dicita-citakan.

Hari Raya Imlek 2572 tahun ini berbeda dengan tahun tahun sebelumnya. Banyak kegiatan yang bersifat mengumpulkan massa ditiadakan, kecuali aktivitas wajib yaitu sembahyang dan lainnya.

"Namun substansinya tidak akan berbeda, dan semoga di tahun ini semua kita bisa berhasil," jelasnya.

Kontributor : Alfat Handri

Load More