SuaraRiau.id - Semburan gas yang muncul di kawasan Pondok Pesantren Al-Ihsan, Kecamatan Tenayan Raya, Pekanbaru sempat menggegerkan warga. Sebab pasca gas keluar, butiran pasir dan bebatuan serta cairan mirip semen juga keluar.
Akibatnya gedung pondok pesantren tersebut rusak berat imbas dari cairan lumpur yang keluar tersebut.
Menurut Pakar Perminyakan Riau, Dr Eng Muslim, semburan gas yang terjadi di Pondok Pesantren Al Ihsan, Pekanbaru sejak Kamis (4/2/2021) kemarin merupakan jenis Gas Bio Genik atau gas rawa.
Muslim mengatakan jenis gas ini biasanya mengeluarkan semburan gas yang tidak banyak.
"Kalau gasnya banyak pasti sudah dibuat sumur gas, sampai hari ini pasti masih keluar gasnya. Gas Bio Genik ini biasanya tidak terlalu banyak dan akan mati dengan sendirinya dalam waktu tertentu," kata Muslim, Sabtu (6/1/2021).
Ia menjelaskan, untuk mengecek kandungan gas tersebut beracun atau tidak, pria yang mengenyam pendidikan di Korea Selatan ini menyebutkan, pemerintah harus melakukan pengecekan terlebih dahulu dengan menggunakan alat Gas Detector.
"Inikan harus jelas dulu hasil pengujian gas ini, baunya menyengat atau tidak? Kalau bau menyengat itu H2S namanya. Dan kalau gas sampai menyembur tinggi ke atas tentu harus lebih mudah lagi mendeteksi baunya. Jika gas tersebut tidak beracun atau tidak mengeluarkan bau, gas tersebut adalah gas metana atau CH4," jelasnya.
Dekan Fakultas Teknik Universitas Islam Riau (UIR) ini mengungkapkan bahwa kejadian tersebut merupakan hal yang biasa terjadi dan bukan sesuatu yang aneh.
"Ini sering ditemukan, bukan sesuatu yang langka. Kalau ada orang ngebor sumur terus tiba-tiba keluar gas itu bukan sesuatu yang aneh," tuturnya.
Baca Juga: Mirip Banget Raja Ampat, Objek Wisata Ini Ternyata Ada di Kampar Riau
Sebelumnya, pengurus pondok pesantren tersebut hendak membuat sumur bor dengan menggali kedalaman tanah dengan pipa.
Gas pertama kali menyembur pada Kamis (4/2) pukul 13.30 WIB. Saat itu, tiga pekerja sedang membuat sumur bor hingga kedalaman 115 meter.
Setelah pekerjaan selesai, pekerja mulai mengangkat pipa dari perut bumi. Baru 1 pipa diangkat tiba-tiba terjadi semburan keras dari lubang sumur.
Hingga saat ini semburan masih keluar, areal kawasan tersebut juga terkena dampak semburan yang mengakibatkan pepohonan dan bangunan rusak berat.
Kontributor : Panji Ahmad Syuhada
Berita Terkait
-
KPK Geledah Rumah Plt Gubernur Riau, Uang Tunai dan Dolar Disita
-
KPK Geledah Rumah Dinas Plt Gubernur Riau SF Hariyanto
-
KPK Kembangkan Kasus OTT Abdul Wahid, Rumah Dinas Plt Gubernur Riau Digeledah
-
BMKG Rilis Peringatan Dini Cuaca Ekstrem di Sejumlah Kota, dari Pekanbaru Hingga Banten
-
Berkat Laporan Warga, Polisi Sita 8 Ton Kayu Ilegal di Kepulauan Meranti
Terpopuler
- 4 Model Honda Jazz Bekas Paling Murah untuk Anak Kuliah, Performa Juara
- 4 Motor Matic Terbaik 2025 Kategori Rp 20-30 Jutaan: Irit BBM dan Nyaman Dipakai Harian
- 7 Sunscreen Anti Aging untuk Ibu Rumah Tangga agar Wajah Awet Muda
- Mobil Bekas BYD Atto 1 Berapa Harganya? Ini 5 Alternatif untuk Milenial dan Gen Z
- Pilihan Sunscreen Wardah yang Tepat untuk Umur 40 Tahun ke Atas
Pilihan
-
Pabrik VinFast di Subang Resmi Beroperasi, Ekosistem Kendaraan Listrik Semakin Lengkap
-
ASUS Vivobook 14 A1404VAP, Laptop Ringkas dan Kencang untuk Kerja Sehari-hari
-
JK Kritik Keras Hilirisasi Nikel: Keuntungan Dibawa Keluar, Lingkungan Rusak!
-
Timnas Indonesia U-22 Gagal di SEA Games 2025, Zainudin Amali Diminta Tanggung Jawab
-
BBYB vs SUPA: Adu Prospek Saham, Valuasi, Kinerja, dan Dividen
Terkini
-
6 Daftar Mobil Bekas Sekelas Honda Brio, Pilihan Logis yang Tak Kalah Stylish
-
Rumah Dinas Wakil Gubernur Riau SF Hariyanto Digeledah KPK
-
Anak Gajah Bernama Laila Mati di PLG Sebanga, Terungkap Penyebabnya
-
Genap 130 Tahun, BRI: Refleksi untuk Kembali Menegaskan Arah Masa Depan Perusahaan
-
7 Mobil Matic Bekas Bodi Mini Mudah Dikendalikan, Cocok buat Pemula