SuaraRiau.id - Riau memiliki kekayaan tumbuhan yang beragam dan kaya manfaat. Salah satunya adalah tanaman endemik bernama jernang.
Buahnya ternyata mempunyai nilai ekonomis yang tinggi. Tanaman yang dikenal dengan sebutan Darah Naga tersebut adalah salah satu bahan baku pembuatan kosmetik dan obat.
Selain itu, kini lebih banyak pengrajin kayu menggunakan bahan pewarna sintetis. Jernang masih digunakan sebagai pewarna alami untuk biola karena warnanya yang khas.
Untuk mendapatkan pewarna alami ini, pengolah jernang harus memukul-mukul kumpulan buah jernang yang ditempatkan dalam sebuah keranjang kecil.
Dalam bahasa lokal disebut 'pangisai' atau 'pangguncang jonang'. Hal ini dilakukan agar getah atau resin jernang yang menempel di buahnya dapat luruh.
Proses ini biasanya dilakukan sebanyak 2 kali, agar seluruh getah jernang yang menempel di kulit buahnya dapat diambil.
"Jadi harus kita pukul-pukul supaya bisa diambil getahnya," jelasnya seorang petani pengelola Jernang, Hendriyanto dikutip dari Riauonline.co.id--jaringan Suara.com.
Setelah seluruh resinnya diperoleh, pengolah jernang akan membiarkannya selama satu hari penuh, hingga seluruh resin jernang mengkristal. Atau jika ingin mendapatkan warna lebih merah pekat, dapat juga diendapkan bersama air panas.
Tidak sampai disitu aja. Buah jernang yang sudah diambil getahnya, masih dapat diolah kembali. Para pengolah jernang akan menumbuk buah jernang hingga menjadi bubuk.
Para pengolah jernang menyebut sebagai 'tepung jonang'.
Harga resin jonang dan tepung jonang tidak jauh berbeda. Hendriyanto mengatakan, kini harga jernang di pasaran berkisar dua juta rupiah per kilogramnya.
Hasil satu hektare jernang, sama dengan 15 hektare sawit
Yayasan Hutan Riau, LSM yang selama ini mendampingi Kelompok Tani Hutan (KTH) Bukik Ijau Kuantan Singingi menyebut Harga ekonomis jernang ini sebetulnya sangat tinggi apabila dibandingkan dengan sawit yang selama ini menjadi komoditas utama di Riau.
"Satu Ha bisa ditanam 200-700 batang jernang, Estimasi kasar hitungan per tahun, 1 hektare jernang sebanding dengan hasil 15 hektare sawit," ujar Direktur Program Yayasan Hutan Riau, Melki Rumania.
Secara matematis sederhana, Melki menjelaskan satu pohon darah naga kalau sudah berbuah normal, tandan buahnya bisa 13-17 tandan. Tandan itu beratnya 500-1500 gram. Dari berbentuk jantung sampai buah maksimal untuk dipanen berkisar 11-13 bulan.
"Anggap lah harganya sekarang Rp 2 juta saja, artinya satu batang jernang bisa menghasilkan uang Rp 1, 6 juta," ungkap Melki.
Bahkan menurut Melki, hitungan ini justru adalah hitungan minimalis, dalam kondisi realnya justru hasilnya lebih tinggi lagi.
"Untuk jernang itu hitungannya sudah sangat minimal sekali, kita belum menghitung jernang jantung yang tumbuh berumpun. Satu batang ditanam, bisa belasan batang naik ke atas," terang Melki.
Berita Terkait
-
Hanya Bayar Listrik 40 Ribu per Bulan! Ini Keajaiban PLTS di Pulau Terpencil
-
Nelayan Teluk Bakau Tolak Ekspor Pasir Laut Pemerintah, Begini Respons Wakil Bupati Bintan
-
Luar Biasa! Putri Anggun Sibiran Tulang Juara Pacu Jalur Nasional 2024
-
Jangan Terlewat, Ini Informasi Cara Daftar dan Tahapan Seleksi CPNS Riau 2024
-
Rahman Hadi
Tag
Terpopuler
- Respons Sule Lihat Penampilan Baru Nathalie Tuai Pujian, Baim Wong Diminta Belajar
- Berkaca dari Shahnaz Haque, Berapa Biaya Kuliah S1 Kedokteran Universitas Indonesia?
- Pandji Pragiwaksono Ngakak Denny Sumargo Sebut 'Siri na Pace': Bayangin...
- Beda Penampilan Aurel Hermansyah dan Aaliyah Massaid di Ultah Ashanty, Mama Nur Bak Gadis Turki
- Jadi Anggota DPRD, Segini Harta Kekayaan Nisya Ahmad yang Tak Ada Seperempatnya dari Raffi Ahmad
Pilihan
-
Freeport Suplai Emas ke Antam, Erick Thohir Sebut Negara Hemat Rp200 Triliun
-
6 Rekomendasi HP Murah Rp 1 Jutaan Memori 256 GB, Terbaik November 2024
-
Neta Hentikan Produksi Mobil Listrik Akibat Penjualan Anjlok
-
Saldo Pelaku UMKM dari QRIS Nggak Bisa Cair, Begini Respon Menteri UMKM
-
Tiket Kereta Api untuk Libur Nataru Mulai Bisa Dipesan Hari Ini
Terkini
-
Polres Siak Sosialisasi Keselamatan Lalu Lintas ke Perusahaan, Ajak Jaga Pilkada Damai
-
Kolaborasi Informasi Cuaca dengan BMKG, PHR Siap Produktif di Berbagai Kondisi
-
Naik Tinggi, Berikut Daftar Harga Sawit Riau Periode 6-12 November 2024
-
Deteksi Perambah Hutan, Polri Bakal Gunakan Aplikasi Lancang Kuning Karya Polda Riau
-
Indeks Bisnis UMKM BRI Triwulan III 2024 Sebut Ekspansi Bisnis UMKM Melambat