Scroll untuk membaca artikel
Eko Faizin
Senin, 25 Januari 2021 | 19:24 WIB
Monumen Bahasa Indonesia bakal dibangun di kawasan Perkantoran Tenayanraya Pekanbaru. [Antara/Frislidia]

SuaraRiau.id - Rencana pembangunan Monumen Bahasa Indonesia di dekat kawasan Perkantoran Tenayanraya, Pemerintah Kota Pekanbaru bakal mencadangkan lahan seluas 10 hektare.

Monumen Bahasa Indonesia dibangun sebagai sarana peradaban yang tidak membawa pesan akal budi itu.

"Pembangunan tugu dan museum bahasa itu perlu lebih untuk dapat menghormati leluhur menjunjung bahasa Melayu, sehingga sampai menjadi asal Bahasa Indonesia. Sarana ini sekaligus menjadi media pembelajaran masa kini dan mendatang," kata Wali kota Pekanbaru Firdaus dikutip dari Antara, Senin (25/1/2021).

Firdaus mengatakan, rencana pembangunan monumen ini menjadi rasa syukur apalagi asal bahasa Indonesia berasal dari bahasa Melayu.

Dengan demikian, kata dia, kelak tugu dan monumen bahasa, akan berada dalam satu sarana peradaban yang membawa pesan akal budi, tetapi juga ekosistem.

Berbagai kegiatan dapat dikembangkan di sini termasuk bersentuhan dengan teknologi komunikasi untuk menjembatani warisan budaya dengan perkembangan teknologi terkini.

"Monumen ini sekaligus mendekatkan tradisi kepada generasi milenial dengan peralatan kekinian pula," katanya.

Pada kesempatan ini, Firdaus ingin lebih meningkatkan koordinasi dan kerjasama dari berbagai pihak, untuk membangun monumen tersebut.

"Pemko, LAM, budayawan, seniman, anggota DPRD, serta masyarakat akan kita libatkan dalam menyusun rancangan monumen ini," kata Wali Kota Pekanbaru.

Setelah membentuk tim kajian, Pemko Pekanbaru akan mengusulkan secara adminstratif kepada pemerintah pusat. Wali Kota Firdaus berharap Presiden Republik Joko Widodo (Jokowi) menyetujui pembangunan monumen ini. (Antara)

Load More