SuaraRiau.id - Insiden penembakan seorang pengusaha Batam asal Sulawesi Selatan (Sulsel) masih menjadi teka-teki. Peristiwa berdarah tersebut ditanggapi Ketua BPB Kerukunan Keluarga Sulawesi Selatan (KKSS), Abdullah Mandu.
Mandu menduga oknum petugas Bea Cukai lebih mengedepankan arogansi saat bertugas sehingga menembak mati Haji Permata di perairan di Tembilahan Indragiri Hilir (Inhil), pada Jumat (15/1/2021).
Disampaikan Mandu, hal itu diketahui setelah insiden penembakan yang terjadi dan berakibat tewasnya tokoh Bugis, Haji Permata yang mengalami 3 luka tembak pada dada bagian kiri.
Ia menilai pihak Bea Cukai Tembilahan tidak mau memberikan keterangan secara jelas kronologi penangkapan speed boat pembawa barang ilegal tersebut hingga tewasnya Haji Permata di perairan Sungai Bela.
"Saat kita tanya, jawaban kepala BC normatif. Tidak ada menyatakan siapa yang melakukan penembakan terhadap Haji Permata," ucapnya dikutip dari Riauonline.co.id--jaringan Suara.com, Selasa (19/1/2021).
Menurut keterangan BC Tembilahan, kronologi tewasnya Haji Permata berawal aksi pengejaran terhadap kapal penyelundup dilakukan oleh Satgas Patroli Laut Bea Cukai Wilayah Khusus Kepulauan Riau dan Bea Cukai Tembilahan.
Mereka melempari kapal BC 10009, BC 15040, BC 15041, dan HSC yang dikuasai Bea Cukai dengan bom molotov, mercon, serta kembang api.
Tembakan peringatan beberapa kali dilakukan Satgas Patroli Laut Bea Cukai. Peringatan itu tidak dihiraukan justru massa yang berjumlah belasan tersebut malah secara brutal menyerang petugas.
Bea Cukai mengklaim massa menggunakan senjata tajam sambil berupaya untuk merangsek masuk ke HSC yang telah dikuasai Bea Cukai yang hanya dikawal oleh empat orang petugas.
Keterangan yang diberikan pihak Bea Cukai langsung dibantah Ketua Paguyuban Bugis Pallapi Arona Ogie (PAO), Edi Hariyanto Sindrang.
"Aku menduga Haji Permata ditembak dari jarak dekat tanpa adanya tembakan peringatan sesuai SOP. Sangat brutal. Dan terlihat pelaku mengincar Pak Haji Permata. Ditembak 3 kali di bagian dada," tegas Edi.
Berkat kejadian ini, Edi meminta tokoh Bugis untuk menahan diri serta mentaati proses hukum yang sedang berjalan.
"Kita minta tokoh Bugis tiap-tiap daerah untuk menahan diri, mari kita serahkan sua proses hukum ke pihak Kepolisian dan taati proses hukum ini," ajaknya.
Berita Terkait
-
Adu Kekayaan AKBP Arisandi vs AKBP Rise Sandiyantanti, Suami-Istri Sama-sama Jabat Kapolres!
-
Foto: Banjir Rendam Ratusan Rumah di Makassar
-
Modus Joki IMEI iPhone Terungkap, 42 HP Apple Disita Bea Cukai
-
Pantai Galesong, Objek Wisata Alam dengan Segudang Wahana Permainan Seru
-
Pesona Air Terjun Takapala, Wisata Alam di Gowa Sulawesi Selatan
Terpopuler
- Jadwal Pemutihan Pajak Kendaraan 2025 Jawa Timur, Ada Diskon hingga Bebas Denda!
- Pemain Keturunan Maluku: Berharap Secepat Mungkin Bela Timnas Indonesia
- Marah ke Direksi Bank DKI, Pramono Minta Direktur IT Dipecat hingga Lapor ke Bareskrim
- 10 Transformasi Lisa Mariana, Kini Jadi Korban Body Shaming Usai Muncul ke Publik
- Jawaban Menohok Anak Bungsu Ruben Onsu Kala Sarwendah Diserang di Siaran Langsung
Pilihan
-
6 Rekomendasi HP Murah dengan Kamera Beresolusi Tinggi, Terbaik April 2025
-
Harga Emas Terbang Tinggi Hingga Pecah Rekor, Jadi Rp1.889.000
-
Dari Lapangan ke Dapur: Welber Jardim Jatuh Cinta pada Masakan Nusantara
-
Dari Sukoharjo ke Amerika: Harapan Ekspor Rotan Dihantui Kebijakan Kontroversial Donald Trump
-
Sekantong Uang dari Indonesia, Pemain Keturunan: Hati Saya Bilang Iya, tapi...
Terkini
-
Omzetnya Kini Ratusan Juta, Ini Sukses Kisah Andara Cantika Indonesia Berkat BRI
-
Jalan Lobak yang Amblas Diperbaiki, Dishub Pekanbaru Terapkan Rute Satu Arah
-
Diusut Polda Sejak Juni 2024, Apa Kabar Kasus SPPD Fiktif di DPRD Riau?
-
Lurah di Pekanbaru Dibebastugaskan usai Terjerat Kasus Minta THR ke Pedagang
-
Harta Kekayaan Muhammad Isa Lahamid, Ketua DPRD Pekanbaru Komentari Mobil Dinas Alphard