Scroll untuk membaca artikel
Eko Faizin
Sabtu, 16 Januari 2021 | 19:30 WIB
Petugas PT Biofarma menurunkan kotak berisi vaksin COVID-19 saat tiba di Kota Pekanbaru, Provinsi Riau, Selasa (5/1/2021). Riau mendapat kiriman 22.000 dosis vaksin Sinovac dari kuota empat juta dosis Vaksin COVID-19, dan untuk tahap awal diprioritaskan untuk tenaga kesehatan. ANTARA FOTO

SuaraRiau.id - Provinsi Riau kembali mengirimkan vaksin Covid-19 Sinovac ke 3 kabupaten/kota. Pendistribusian itu dilakukan setelah Riau mendapatkan vaksin tahap kedua dari pemerintah pusat sebanyak 22.840 dosis.

Tiga wilayah itu antara lain Kabupaten Kuantan Singingi, Kabupaten Siak dan Kabupaten Bengkalis, demikian disampaikan Kepala Dinas Kesehatan Provinsi Riau Mimi Yuliani Nazir.

Pengiriman vaksin Covid-19 itu dilakukan sejak dua hari lalu. Saat ini kabupaten/kota yang telah menerima vaksin telah menjalankan vaksinasi kepada tenaga kesehatan dan tokoh masyarakat, dan jumlah yang telah divaksin hingga saat ini masih dalam pendataan.

Terkait efek samping dari vaksin Covid-19 Sinovac tersebut, Mimi mengungkapkan, setelah dirinya melakukan vaksinasi, dia tidak ada merasa gejala apapun, baik meriang maupun gejala lainnya.

"Alhamdulillah, saya sehat-sehat saja dan bisa melakukan aktifitas seperti biasa. Tidak ada gejala apapun, setelah divaksin," ujarnya seperti yang dikutip dari Antara, Sabtu (16/1/2021).

Ia mengimbau kepada tenaga kesehatan dan masyarakat yang akan disuntik agar tetap menjalankan program pemerintah. Ini penting dalam meningkatkan imun dan kekebalan tubuh, dan mencegah penyebaran Covid-19 dengan melakukan vaksinasi.

"Selanjutnya tenaga kesehatan telah menjalani vaksin, setelah itu baru tenaga publik lainnya, dan sudah ada jadwalnya," sebut Mimi.

Sebelumnya Wakil Gubernur Riau Edy Natar Afrizal Nasution mengajak masyarakat untuk tidak ragu mengikuti vaksinasi Covid-19 karena selain hala juga telah terbukti keamanannya.

Meski demikian, lanjutnya, usai divaksin masyarakat harus tetap menerapkan protokol kesehatan agar terhindar dari virus berbahaya itu. (Antara)

Load More