Scroll untuk membaca artikel
Eko Faizin
Rabu, 13 Januari 2021 | 12:25 WIB
Sejumlah siswa menunggu di tempat menunggu siswa sebelum memasuki ruang kelas di SDN Pekayon Jaya VI, Kota Bekasi, Jawa Barat, Selasa (4/8/2020). [Suara.com/Angga Budhiyanto]

SuaraRiau.id - Wali Kota Pekanbaru Firdaus menuturkan, belajar tatap muka belum digelar di sekolah. Firdaus berencana menggelar sekolah belajar tatap muka secara terbatas pada akhir Januari 2021.

Belajar tatap muka digelar usai pemetaan wilayah resiko penularan Covid-19. Ia mendorong tim sudah tuntas melakukan pemetaan sebelum akhir Januari.

"Jadi kita rencanakan penguatan belajar daring dengan belajar tatap muka ini diharapkan ada kepastian pada akhir Januari ini," tegasnya dikutip dari Riauonline.co.id--jaringan Suara.com, Rabu (13/1/2021).

Disampaikan Firdaus, belajar tatap muka ditunda untuk mengantisipasi lonjakan kasus Covid-19 pasca libur natal dan tahun baru. Ia memprediksi puncak lonjakan kasus terjadi pada pertengahan bulan ini.

"Jadi intinya sebelum akhir Januari ini dari tim satgas sudah dapat hasil pemetaan. Saat ini belum ada zona hijau, mayoritas Kota Pekanbaru masih zona kuning," tuturnya.

Sementara itu, Tim Satgas Percepatan Penanganan Covid-19 Kota Pekanbaru masih melakukan pemetaan terhadap zona penularan Covid-19. Hal ini dilakukan jelang aktivitas belajar tatap muka di sekolah.

Saat ini dari hasil pemetaan awal ada empat kecamatan masuk zona oranye atau dengan resiko sedang. Kecamatan tersebut yakni Sail, Tenayanraya, Marpoyan Damai dan Bukit Raya.

Pemerintah kota Pekanbaru mempertimbangkan kondisi dari zona penularan Covid-19. Firdaus menyebut pemerintah hanya menggelar belajar tatap muka di zona kuning dan hijau. Kedua zona itu resiko penularannya rendah.

Load More