SuaraRiau.id - Seorang siswi berusia 12 tahun dipulangkan oleh pihak sekolah lantaran memakai rok yang dinilai kurang pendek, tak sesuai dengan peraturan yang ada.
Murid yang duduk di bangku sekolah menengah yang terletak di Inggris itu dipulangkan agar mengganti roknya yang dianggap terlalu panjang.
Menyadur Metro, Selasa (11/1/2021) Siham Hamud, telah mengenakan rok sepanjang pergelangan kaki selama bertahun-tahun, tetapi pakaiannya dianggap salah oleh pihak sekolah bulan lalu.
Idris, ayah Siham, mengatakan putrinya dipulangkan pihak sekolah untuk mengganti seragamnya pada bulan Desember, namun ia menolaknya.
Sekolah Menengah Uxbridge mengatakan anak perempuan harus mengenakan celana panjang hitam atau rok lipit hitam dari pemasok seragam resmi, yang menurut keluarga Idris terlalu pendek.
Ayah delapan anak tersebut mengklaim jika aturan sekolah tersebut bertentangan dengan keyakinan yang dianut keluarganya.
Idris, seorang pelatih atletik, mengatakan jika anak perempuannya tidak diberikan pendidikan karena keyakinan agamanya.
"Yang ingin Siham lakukan hanyalah mengenakan rok yang beberapa sentimeter lebih panjang dari teman sekelasnya, dan saya tidak tahu mengapa sekolah bermasalah dengan hal tersebut," buka Idris dikutip dari Mirror.
"Dia dipulangkan untuk mengganti roknya dengan rok yang lebih pendek kemudian kembali ke sekolah, tapi dia tidak akan mengubah keyakinannya dalam satu jam," sambungnya.
Baca Juga: Jadwal Siaran Bola TV Liga Inggris Pekan Ini: MU Berpeluang Geser Liverpool
Sekolah yang berada di Hillingdon, London barat, tersebut kini mengancam Idris dan istrinya Salma Yusuf(44) dengan tindakan pengadilan atas dugaan ketidakhadiran tidak sah Siham.
"Sekolah mengancam untuk mengambil tindakan hukum terhadap saya, tetapi saya tidak memaksanya untuk mengenakan rok yang lebih panjang - itu adalah keyakinan dan keputusannya yang harus dibuat." jelas Idris.
Siham, yang saat ini belajar dari rumah karena lockdown mengungkapkan jika ia merasa ditindas karena apa yang ia yakini.
"Saya pikir mereka seharusnya membiarkan saya memakai seragam saya ke sekolah. Saya biasanya suka sekolah, dan bahasa Inggris, drama, dan RE adalah pelajaran favorit saya tetapi saya tidak bisa hadir," ujar Siham.
"Saya merasa menjengkelkan karena saya tidak masuk sekolah selama sebulan, jadi saya harus banyak mengejar ketinggalan. Saya berharap saya bisa pergi ke sekolah seperti biasa," sambungnya.
Remaja 12 tahun tersebut menambahkan bahwa ia merasa tersisih, karena ia juga tidak bisa bertemu teman-temanku. "Mereka tidak menerima saya karena agama saya dan itu salah." ungkapnya.
Berita Terkait
Terpopuler
- Bak Bumi dan Langit, Adu Isi Garasi Menkeu Baru Purbaya Yudhi vs Eks Sri Mulyani
- Kata-kata Elkan Baggott Jelang Timnas Indonesia vs Lebanon Usai Bantai Taiwan 6-0
- Menteri Keuangan RI Sri Mulyani Dicopot
- Mahfud MD Terkejut dengan Pencopotan BG dalam Reshuffle Kabinet Prabowo
- Viral Murid SD Kompak Tolak Makan Gratis, Anak-Anak Jujur Masalahnya di Menu?
Pilihan
-
3 Kontroversi Purbaya Yudhi Sadewa di Tengah Jabatan Baru sebagai Menteri
-
Indonesia di Ujung Tanduk, Negara Keturunan Jawa Malah Berpeluang Lolos ke Piala Dunia 2026
-
5 Rekomendasi HP Murah Rp 1 Jutaan Memori 256 GB, Terbaru September 2025
-
IHSG Jeblok Hingga 1 Persen di Sesi I Perdagangan Selasa Setelah Sertijab Menteri Keuangan
-
19 Tewas di Aksi Demo Anti Korupsi, Eks Persija Jakarta: Pemerintah Pembunuh!
Terkini
-
Bocah Kakak Beradik Ditemukan Tewas Tenggelam di Kolam Galian C Pekanbaru
-
Dua Jenazah Warga Riau Korban Helikopter Jatuh Tiba di Pekanbaru
-
Kronologi Pria 72 Tahun di Meranti Hilang, Sebut Dibawa Bidadari usai Ditemukan
-
Harga Sawit Riau Naik, Ini Daftar Lengkap Periode 10-16 September 2025
-
Klaim Segera 6 Link DANA Kaget Hari Ini, Cuan Ratusan Ribu Menantimu