"Sekolah mengancam untuk mengambil tindakan hukum terhadap saya, tetapi saya tidak memaksanya untuk mengenakan rok yang lebih panjang - itu adalah keyakinan dan keputusannya yang harus dibuat." jelas Idris.
Siham, yang saat ini belajar dari rumah karena lockdown mengungkapkan jika ia merasa ditindas karena apa yang ia yakini.
"Saya pikir mereka seharusnya membiarkan saya memakai seragam saya ke sekolah. Saya biasanya suka sekolah, dan bahasa Inggris, drama, dan RE adalah pelajaran favorit saya tetapi saya tidak bisa hadir," ujar Siham.
"Saya merasa menjengkelkan karena saya tidak masuk sekolah selama sebulan, jadi saya harus banyak mengejar ketinggalan. Saya berharap saya bisa pergi ke sekolah seperti biasa," sambungnya.
Baca Juga: Jadwal Siaran Bola TV Liga Inggris Pekan Ini: MU Berpeluang Geser Liverpool
Remaja 12 tahun tersebut menambahkan bahwa ia merasa tersisih, karena ia juga tidak bisa bertemu teman-temanku. "Mereka tidak menerima saya karena agama saya dan itu salah." ungkapnya.
Keluarga Idris mengatakan mereka barumengetahui mengenai aturan seragam yang mengharukan setiap siswanya mengenakan rok yang panjangnya sudah diatur.
"Ketidakhadiran Siham dicatat sebagai tidak sah. Ketidakhadiran yang tidak sah dapat mengakibatkan denda, atau tindakan hukum diambil terhadap orang dewasa yang memiliki tanggung jawab sebagai orang tua atau pengasuhan anak Anda sehari-hari," jelas pihak sekolah kepada keluaga Idris.
"Tindakan hukum bisa dalam bentuk pemberitahuan hukuman atau panggilan ke pengadilan. Saya harus meminta Anda mendukung sekolah dan putri Anda dengan memastikan bahwa dia bersekolah dengan seragam sekolah lengkap dengan segera." sambungnya.
Sementara Siham telah belajar dari rumah sejak semester baru dimulai, Idris menduga masalah ini akan kembali setelah pembelajaran tatap muka dilanjutkan.
Baca Juga: Manchester United Tak Berminat Beli Pemain di Januari 2021
"Masalah ini saat ini sedang diperiksa melalui kebijakan keluhan sekolah formal. Oleh karena itu, tidak pantas untuk berkomentar lebih lanjut pada saat ini." jelas Nigel Clemens selaku kepala sekolah.
- 1
- 2
Berita Terkait
-
Peran Pelatih Keturunan Indonesia di Balik Kesuksesan Liverpool Raih Juara Liga Inggris
-
Liverpool Juara Liga Inggris, Jurgen Klopp: Terima Kasih, Sayang
-
Daftar Klub Peraih Trofi Liga Inggris Terbanyak, Liverpool Samai Manchester United
-
Sudirman Cup 2025: Indonesia Raih Kemenangan Sempurna di Laga Pertama
-
Statistik Gila Elkan Baggott di Wigan vs Blackpool FC, Layak Dipanggil ke Timnas Indonesia!
Terpopuler
- 3 Klub BRI Liga 1 yang Bisa Jadi Pelabuhan Baru Ciro Alves pada Musim Depan
- 5 Rekomendasi Body Lotion Lokal untuk Mencerahkan Kulit, Harga Mulai Rp17 Ribu
- Cyrus Margono Terancam Tak Bersyarat Bela Timnas Indonesia di Piala AFF U-23 2025
- Rangkaian Skincare Viva untuk Memutihkan Wajah, Murah Meriah Hempas Kulit Kusam
- Rekomendasi Mobil Bekas Harga Rp70 Jutaan: Lengkap dengan Spesifikasi dan Estimasi Pajak
Pilihan
-
Wahana Permainan di Pasar Malam Alkid Keraton Solo Ambruk, Ini Penjelasan EO
-
Nasib Muhammad Ferarri dan Asnawi Mangkualam Lawan MU Masih Abu-Abu, PSSI Angkat Bicara
-
BREAKING NEWS! PSIS Semarang Depak Gilbert Agius, Ini Penyebabnya
-
11 Rekomendasi HP 5G Murah Harga di Bawah Rp 4 Juta Terbaru dan Terbaik April 2025
-
Kafe Bertebaran, Angkringan Bertahan: Kisah Ketahanan Budaya di Jogja
Terkini
-
Lewat LinkUMKM, BRI Sediakan Pelatihan dan Pembiayaan untuk UMKM: Simak Pencapaian Serela Food
-
12 Rekomendasi SD Swasta Terfavorit di Pekanbaru, Pilih sesuai Kemampuan!
-
Amplop DANA Kaget untuk yang Keuangannya Sedang Tidak Baik-baik Saja
-
10 SD Negeri Favorit di Pekanbaru, Rekomendasi Jelang Anak Masuk Sekolah
-
Sentuhan BRI Membawa "Bali Nature" dari Bali ke Panggung Internasional