SuaraRiau.id - Penerapan Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB) Nasional pada 11-25 Januari 2021 masih terus dibahas. Sementara pemerintah telah mengumumkan Jawa dan Bali sebagai daerah yang akan dilakukan pembatasan.
Kebijakan tersebut untuk menekan angka penyebaran Covid-19.
Di Riau, PSBB Nasional tersebut sepertinya belum akan diterapkan, lantaran belum masuk dalam beberapa kriteria yang dijadikan parameter. Pemerintah Provinsi Riau juga masih menunggu arahan pusat.
"Penerapan PSBB di daerah itu ada empat kriterianya, yaitu jika persentase kematian lebih tinggi dari kasus nasional, kasus aktif lebih tinggi dari nasional, keterisian rumah sakit lebih tinggi dari nasional dan kesembuhan lebih rendah dari nasional," kata Kepala Dinas Kesehatan Provinsi Riau, Mimi Yuliani Nazir kepada SuaraRiau.id, Jumat (8/1/2021).
Namun lebih jauh Mimi belum mau berspekulasi, lantaran perkembangan terkait PSBB Nasional tersebut juga masih menunggu arahan dan koordinasi dari Menteri Dalam Negeri (Mendagri).
Sembari itu, kepada wartawan dirinya menunjukan poster yang berisi nama-nama daerah yang PSBB Jawa dan Bali.
Daftar itu adalah daerah yang memenuhi salah satu kriteria tersebut. Di situ, Provinsi Riau tidak tercantum, hanya beberapa kabupaten dan kota di Jawa-Bali.
"Daerah yang PSBB ada kriterianya, seperti di atas (poster yang ditunjukan, red)," tuturnya
Dari data yang dihimpun, parameter itu yakni tingkat kematian di atas rata-rata tingkat kematian nasional atau 3 persen, tingkat kesembuhan di bawah rata-rata tingkat kesembuhan nasional yaitu 82 persen.
Kemudian tingkat kasus aktif di bawah kasus aktif nasional yaitu 14 persen, dan tingkat okupansi rumah sakit untuk ICU dan isolasi di atas 70 persen.
Dalam kebijakan pengetatan pembatasan sosial itu, ada sejumlah kegiatan masyarakat yang akan dibatasi, antara lain, tempat kerja dengan work from house/kerja dari rumah (WFH) 75 persen, belajar dilakukan secara daring, jam operasional bagi pusat perbelanjaan, sampai jam operasi moda transportasi.
Sebelumnya, Wakil Gubernur Riau Edy Natar Afrizal Nasution menjelaskan terkait akan dilaksanakannya PSBB Nasional tersebut, Pemprov Riau masih menunggu arahan lebih lanjut dari Mendagri.
"PSBB kita menunggu arahan Mendagri. Berdasarkan Rakor bersama Presiden memang akan dilaksanakan PSBB secara menyeluruh tanggal 11 Januari ini di seluruh wilayah Indonesia. Namun kita lihat nanti hasil evaluasi apa yang sudah dilakukan oleh Provinsi Riau selama ini kepada Mendagri," kata wakil Gubernur Riau, Edy Natar Nasution lewat keterangan tertulisnya, Kamis (7/1/2021).
Untuk diketahui, Ketua Komite Penanganan Covid-19 dan Pemulihan Ekonomi Nasional (PC-PEN), Airlangga Hartarto menyampaikan keterangan pers terkait dengan Hasil Rapat Terbatas di Kantor Presiden pada 6 Januari 2021, terutama mengenai kebijakan terbaru pemerintah terkait upaya pengendalian Covid-19 melalui pengaturan kembali pemberlakuan pembatasan kegiatan masyarakat.
Turut hadir juga dalam konferensi pers tersebut, Menteri Kesehatan Budi Gunadi Sadikin, yang melengkapi dengan penjelasan mengenai rencana pelaksanaan vaksinasi Covid-19.
Juga Pemerintah telah menerbitkan kebijakan pengaturan perjalanan orang/ WNA ke Indonesia, dengan melarang sementara masuknya WNA dari tanggal 1 hingga 14 Januari 2021. Pertimbangan Pemerintah melakukan langkah ini, adalah juga untuk menjaga keseimbangan antara sisi ekonomi dan aspek kesehatan.
Dalam hal ini Riau akan membahas wacana tersebut lebih lanjut.
Covid-19 di Riau
Berkaca dari kasus penyebaran Covid-19 yang terjadi di Riau per 7 Januari 2021, kasus terkonfirmasi Covid-19 di Riau bertambah 139 orang. Sementara, total kasus hingga hari itu mencapai 25.806 orang.
Selain itu, dilaporkan juga penambahan pasien sembuh dari Covid-19, yakni sebanyak 92 orang. Sementara total pasien Covid-19 yang sudah dinyatakan sehat dari Corona di Riau sebanyak 23.906 orang.
Tambahan kasus terkonfirmasi Covid-19 sebanyak 139 orang, total kasus sebanyak 25.806. Untuk pasien sembuh hari ini ada tambahan 92 orang.
Terdapat juga kabar duka, yakni sebanyak 1 pasien Covid-19 meninggal dunia. Sedangkan total kasus kematian sejak adanya pandemi Covid-19 sebanyak 603 orang.
Ada pun rincian lainnya dari total 25.806 orang yakni isolasi mandiri 861 orang, rawat di rumah sakit 436 orang. Kemudian suspek yang Isolasi mandiri berjumlah 2.371 orang, isolasi di rumah sakit berjumlah 10 orang, selesai isolasi berjumlah 61.213 orang, meninggal berjumlah 169 orang. Dan total suspek berjumlah 63.763 orang.
Kontributor : Panji Ahmad Syuhada
Berita Terkait
Tag
Terpopuler
- Raffi Ahmad Ungkap Tragedi yang Dialami Ariel NOAH, Warganet: Masih dalam Lindungan Allah
- Eliano Reijnders Ungkap Rencana Masa Depannya, Berniat Susul Tijjani Reijnders
- Seharga Raize tapi Mesin Sekelas Innova: Yuk Simak Pesona Toyota Frontlander
- Crazy Rich Kalimantan, Begini Mewah dan Mahalnya Kado Istri Haji Isam untuk Ulang Tahun Azura
- Bayern Munchen Pampang Foto Nathan Tjoe-A-On, Pindah ke Bundesliga Jerman?
Pilihan
-
Viral Pertamax Dituding Jadi Biang Rusaknya Fuel Pump Mobil, ITB Sampai Dipanggil
-
MR.DIY Mau Melantai Bursa di BEI, Ini Harga Saham dan Jadwal IPO
-
Diskusi OIKN dan BPK RI: Pembangunan IKN Harus Berlanjut dengan Tata Kelola yang Baik
-
1.266 Personel Diterjunkan, Polres Bontang Pastikan Keamanan di 277 TPS
-
Masa Tenang, Tim Gabungan Samarinda Fokus Bersihkan Alat Peraga Kampanye
Terkini
-
Hari Guru, Begini Jejak Kisah Guru di Balik Kesuksesan Para Engineer PHR
-
Pimpin Transformasi Hijau Berkelanjutan, Sunarso Dinobatkan sebagai The Best CEO
-
Review Smartphone iQOO Terbaru 2024 dan Spesifikasinya
-
Dukung Gaya Hidup Sehat, BRI dan OPPO Berkolaborasi di OPPO Run 2024
-
Jelang Pencoblosan, Kapolres Ajak Semua Paslon Pilkada Siak Olahraga Bersama