Scroll untuk membaca artikel
Eko Faizin
Kamis, 31 Desember 2020 | 10:37 WIB
Kota Pekanbaru mulai melaksanakan sekolah tatap muka, Senin (16/11/2020). [Foto Riauonline]

SuaraRiau.id - Pemerintah Provinsi Riau melalui Satuan Tugas (Satgas) Covid-19 menyatakan belum memberikan rekomendasi terkait sekolah tatap muka.

Seperti yang diketahui, ada pemerintah daerah (pemda) yang memberi lampu hijau untuk memberlakukan belajar tatap muka pada awal Januari 2021.

"Dari Satgas Covid-19 Riau belum ada pernyataan resmi, kemungkinan 1-2 hari ke depan akan diumumkan. Meski begitu, dari asosiasi dokter sampai sekarang belum mengeluarkan rekom untuk sekolah tatap muka di kondisi seperti sekarang ini," kata Juru Bicara Satgas Covid-19 Riau dr Indra Yovi dikutip dari Antara di Pekanbaru, Rabu (30/12/2020).

Indra Yovi mengatakan hal tersebut menanggapi kebijakan Pemerintah Kabupaten Siak yang akan menerapkan metode pembelajaran tatap muka bagi peserta didik di bawah kewenangannya yakni Sekolah Dasar dan Sekolah Menengah Pertama pada pekan depan awal Januari 2021.

Ia menilai kebijakan menyangkut sekolah tatap muka harus dikaji dengan matang dan melihat kondisi pandemi di masing-masing daerah. Kebijakan membuka sekolah yang kesannya terburu-buru bisa berakibat buruk karena menyangkut kesehatan anak-anak.

"Jangan sampai sudah dibuka sekolah tatap muka tapi nanti ditutup lagi," ujarnya.

Sementara itu, Bupati Siak Alfedri mengatakan pihaknya sudah mempersiapkan beberapa skenario untuk membuka sekolah tatap muka untuk tingkat SD dan SMP pada awal Januari 2021.

"Iya minggu depan tatap muka. Sabtu (02/01/2021) nanti kita pantau persiapannya, kalau sudah memenuhi daftar periksa Surat Keputusan Bersama empat menteri tanggal 4 Januari boleh belajar," kata Bupati Siak Alfedri.

Menurut dia, jika ternyata belum memenuhi daftar periksa maka sekolah tatap muka akan dilakukan pada tanggal 6 Januari 2021. Untuk belajar tatap muka itu, lanjutnya kapasitas kelas hanya diisi 50 persen peserta didik.

Ia mengatakan murid SD hanya belajar dua kali seminggu yakni Senin dan Rabu atau Selasa dan Kamis. Sedangkan pada Jumat dan Sabtu pembelajaran dilakukan secara daring.

Pihaknya mengatakan akan mengirimkan Satuan Tugas Covid-19 untuk monitoring agar protokol kesehatan dilakukan dengan baik. Seperti sebelum masuk dilakukan ukur suhu di bawah 37,3 derajat celcius.

"Kalau lebih supaya Unit Kesehatan Sekolah berkoordinasi dengan pusat kesehatan masyarakat pembantu agar dilakukan nanti tes cepat. Nanti ada juga tindak lanjut bersama dinas kesehatan," ungkapnya.

Selain itu, tentunya peserta didik diwajibkan pakai masker dan menjaga jarak. Pihaknya juga menekankan dan mengimbau agar tidak bersentuhan satu sama lain.

Sementara itu, untuk sekolah di bawah kementrian agama belajar tatap muka dilakukan pada 11 Januari 2021 karena pada pekan depan masih melakukan verifikasi daftar periksa.

Sedangkan untuk Sekolah Menangah Atas sebutnya itu kewenangan pemerintah provinsi. Namun menurutnya akan sama dengan yang diterapkan pihak kabupaten.

"Masa transisi ini Januari sampai Februari setelah itu nanti kita evaluasi dan tetap dipantau terus pelaksanaannya. Mudah-mudahan ini berjalan dengan baik," harapnya. (Antara)

Load More