SuaraRiau.id - Harga Tandan Buah Segar (TBS) sawit di Riau mengalami kenaikan. Harga sawit berumur 10-20 tahun periode 9-15 Desember 2020 tercatat sebesar Rp 2.182,34 per kilogram.
Sawit mengalami kenaikan harga sebesar Rp 31,99 dibanding harga seminggu sebelumnya yang tercatat Rp 2.150,35 per kilogram.
"Naiknya harga TBS periode ini disebabkan oleh terjadinya kenaikan harga jual CPO dan harga kernel mengalami penurunan dari seluruh perusahaan yang menjadi sumber data," kata Kabid Pengolahan dan Pemasaran Disbun Riau, Defri Hatmaja kepada Antara di Pekanbaru, Rabu (9/12/2020).
Dia mengatakan untuk harga jual CPO dari PTPN V mengalami kenaikan harga sebesar Rp 57,17 per kilogram, dari PT Sinar Mas Group naik Rp 152,26 per kilogram, dari PT Astra Agro naik Rp14 per kilogram, dari PT Asian Agri Group nai Rp 88,29 per kilogram dari harga minggu lalu.
Sedangkan untuk harga jual kernel dari PT Astra Agro mengalami penurunan sebesar Rp50 per kilogram, PT Asian Agri Group turun Rp84 per kilogramdari harga minggu lalu.
Faktor eksternal yang memicu harga sawit Riau naik karena harga CPO di Bursa Derivatif Malaysia di pekan ini naik nyaris 3 persen ke 3.472 ringgit per ton atau sekitar 855/ton dolar AS.
"Level tersebut merupakan yang tertinggi sejak Mei 2012," kata Defris.
Mengutip Dorab Mistry, analis papan atas CPO memperkirakan produksi minyak sawit Malaysia pada tahun 2020 kemungkinan akan mencapai 19,2 juta ton, dengan stok Desember 2020 turun ke level 1,4 juta ton.
Selain itu India pada pekan lalu sebagai konsumen terbesar minyak sawit global memutuskan untuk memangkas bea masuk sebesar 10 poin persentase dari 37,5 persen menjadi 27,5 persen.
Presiden Indian Vegetable Oil Producers Association (VPA) itu memperkirakan permintaan CPO di negaranya bisa melonjak hingga 100.000 ton per bulan dengan kebijakan tersebut.
"Sebab impor CPO akan lebih murah ketimbang produk pesaingnya. Pemangkasan ini membuat CPO lebih kompetitif. India membuat kebijakan dengan cukup membayar bea masuk 7,5 persen, lebih murah dibandingkan impor minyak kedelai atau biji bunga matahari," katanya.
Sebagai informasi, tarif bea masuk untuk minyak kedelai dan biji bunga matahari di India adalah 35 persen. (Antara)
Berita Terkait
-
9 Fakta Kebakaran Kilang Pertamina Dumai, Ledakan Keras Awali Kobaran Api dan Kepanikan Warga
-
Terkuak! Burung Merak yang Viral di Jaktim Ternyata Milik Bamsoet, Emang Boleh Dipelihara?
-
Berkeliaran di Jalan, Heboh Warga di Duren Sawit Jaktim Pamer Punya Banyak Burung Merak, Kok Bisa?
-
127 Hektar Lahan Jagung Dipanen, Begini Strategi Polda Riau
-
Polisi Gencar Pasang Plang Peringatan di Hutan Riau: Karhutla Musuh Bersama!
Terpopuler
- 2 Cara Menyembunyikan Foto Profil WhatsApp dari Orang Lain
- Selamat Datang Mees Hilgers Akhirnya Kembali Jelang Timnas Indonesia vs Arab Saudi
- Omongan Menkeu Purbaya Terbukti? Kilang Pertamina di Dumai Langsung Terbakar
- Selamat Tinggal Timnas Indonesia Gagal Lolos Piala Dunia 2026, Itu Jadi Kenyataan Kalau Ini Terjadi
- Sampaikan Laporan Kinerja, Puan Maharani ke Masyarakat: Mohon Maaf atas Kinerja DPR Belum Sempurna
Pilihan
-
Bursa Saham 'Pestapora" di Awal Oktober: IHSG Naik, Transaksi Pecahkan Rekor
-
165 Kursi Komisaris BUMN Dikuasai Politisi, Anak Buah Prabowo Merajai
-
5 Rekomendasi HP 2 Jutaan Memori 256 GB, Pilihan Terbaik Oktober 2025
-
Geger Shutdown AS, Menko Airlangga: Perundingan Dagang RI Berhenti Dulu!
-
Seruan 'Cancel' Elon Musk Bikin Netflix Kehilangan Rp250 Triliun dalam Sehari!
Terkini
-
5 Link Saldo DANA Kaget Khusus, Rezeki Akhir Pekan Jangan Disia-siakan
-
3 Prompt Gemini AI untuk Edit Foto Fashion bak Pemotretan Profesional
-
Bocoran Preorder iPhone 17 Pro Max dan iPhone Air di Indonesia
-
3 Link Saldo DANA Kaget Senilai Rp165 Ribu, Kesempatan Cuan Pagi-pagi!
-
The Asian Post Beri Rating The Best SOE 2025 untuk Kinerja Pembiayaan dan Pemberdayaan PNM