SuaraRiau.id - Libur panjang yang diberikan pemerintah Indonesia di tegah pandemi Covid-19 menjadi salah satu penyebab utama penurunan kedisiplinan masyarakat menerapkan protokol kesehatan 3M (memakai masker, menjaga jarak, dan mencuci tangan).
Juru Bicara Satgas Covid-19, Wiku Adisasmito mengatakan euforia libur panjang pada Agustus, September, dan Oktober lalu membuat masyarakat abai protokol kesehatan sehingga tingkat penularannya meningkat.
"Setelah kami analisis kemarin, ternyata setiap setelah libur panjang perubahan perilakunya untuk masker dan jaga jarak turun, ada libur panjang lagi turun, kalau terus seperti ini, ujungnya akan nol, kasusnya akan sangat tinggi," kata Wiku dalam diskusi dari Gedung BNPB, Jakarta, Jumat (4/11/2020).
"Jadi masyarakat harus sadar belajarlah dari pengalaman, mari kita dongkrak perubahan perilaku," tegasnya.
Menurutnya, jumlah testing yang masif juga tidak akan mempengaruhi kenaikan kasus jika masyarakat dalam kesehariannya menerapkan protokol kesehatan.
"Testing banyak kalau penularannya sedikit yang positif juga pasti akan sedikit, sementara kalau di-testing banyak, angka (positif) naik terus berarti penularannya tinggi, kalau kita tidak mencegah melalui 3M berapapun mau dites maka akan positif, jadi bukan hanya testing dan tracing," jelasnya.
Diketahui, jumlah pasien terkonfirmasi positif COVID-19 di Indonesia kembali mencatatkan rekor bertambah sebanyak 8.369 orang pada Kamis (3/12/2020), sehingga total kasus menjadi 557.877 orang.
Satgas mencatat terjadi tren penurunan kedisiplinan protokol kesehatan di masyarakat, hingga 27 November 2020 persentase kepatuhan untuk memakai masker ialah 58,32 persen.
Sedangkan untuk menjaga jarak persentasenya ialah 43,46 persen. Dari data tersebut, dapat disimpulkan, bahwa liburan panjang merupakan momentum pemicu utama penurunan kepatuhan disiplin protokol kesehatan.
Baca Juga: Tak Rekomendasikan Paspor Imunitas, WHO akan Bikin Kartu Vaksin Elektronik
Lalu, dari peta zonasi kepatuhan memakai masker dan menjaga jarak, dari data 512 kabupaten/kota yang masuk, hanya kurang dari 9 persen kabupaten/kota yang patuh dalam memakai masker. Dan yang lebih memprihatinkan, kurang dari 4 persen kabupaten/kota yang patuh dalam menjaga jarak.
Berita Terkait
-
Usianya 95 Tahun, Kakek di Pontianak Berhasil Sembuh dari Covid-19
-
Angka Kematian Covid-19 Capai 1,5 Juta, Satu Orang Meninggal Tiap 9 Detik!
-
Gejalanya Hampir Mirip, Ini Cara Bedakan Virus Corona dan Flu Perut
-
Covid-19 Dapat Sebabkan Kerusakan Paru-Paru "Tersembunyi"
-
LIVE: Pentingnya Penerapan 3T dan 3M untuk Memutus Penularan Covid-19
Terpopuler
- 5 Mobil Kencang, Murah 80 Jutaan dan Anti Limbung, Cocok untuk Satset di Tol
- 7 Rekomendasi Lipstik untuk Usia 40 Tahun ke Atas, Cocok Jadi Hadiah Hari Ibu
- 8 Promo Makanan Spesial Hari Ibu 2025, dari Hidangan Jepang hingga Kue
- Media Swiss Sebut PSSI Salah Pilih John Herdman, Dianggap Setipe dengan Patrick Kluivert
- PSSI Tunjuk John Herdman Jadi Pelatih, Kapten Timnas Indonesia Berikan Komentar Tegas
Pilihan
-
Mengenang Sosok Ustaz Jazir ASP: Inspirasi di Balik Kejayaan Masjid Jogokariyan
-
Gagal di Sea Games 2025, Legenda Timnas Agung Setyabudi Sebut Era Indra Sjafri Telah Berakhir
-
Rupiah Bangkit Perlahan, Dolar AS Mulai Terpojok ke Level Rp16.760
-
2 Profesi Ini Paling Banyak Jadi Korban Penipuan di Industri Keuangan
-
Cek Fakta: Viral Klaim Pigai soal Papua Biarkan Mereka Merdeka, Benarkah?
Terkini
-
5 Mobil Bekas 100 Jutaan dengan Sunroof, Mewah dan Elegan untuk Liburan
-
Lokasi Diduga Tambang Ilegal di Inhu Longsor, Truk dan Alat Berat Tertimbun
-
7 Mobil Bekas Mudah Dikendalikan, Cocok untuk Pemula dan Orangtua
-
Daftar Lengkap Hari Libur Nasional dan Cuti Bersama 2026
-
9 Daftar Mobil Bekas Terbaik Keluarga: Kabin Lapang, Nyaman dan Bertenaga