Scroll untuk membaca artikel
Eko Faizin
Jum'at, 04 Desember 2020 | 15:09 WIB
Sayed Abubakar Assegaf. [Instagram/@sayedassegaf]

SuaraRiau.id - Beredar di media sosial foto dua orang sedang duduk di atas sofa. Raut mukanya tersenyum. Di depan mereka duduk, ada bertumpuk baju yang bertuliskan "Siak Rumah Kita" dan sejumlah uang pecahan seratus ribu dan lima puluh ribu.

Foto yang beredar sejak Kamis (3/12/2020) malam itu, menghebohkan warga Kabupaten Siak, terutama masyarakat Kecamatan Bungaraya. Foto tersebut banyak dibagikan di grup Whatsapp dan media sosial lainnya.

Belakangan, disebut-sebut uang tersebut akan dibagikan ke masyarakat dengan catatan memilih salah satu pasangan calon (paslon) yakni Sayed Abubakar Assegaf dan Reni Nurita nomor urut 1.

Sayed Abubakar Assegaf (SAA) saat dikonfirmasi membantah tuduhan tersebut. Menurutnya, hal itu merupakan fitnah keji yang sengaja dilontarkan lawan politiknya untuk menjatuhkannya.

Foto warga memamerkan uang terkait Pilkada di Siak beredar di media sosial. [Tangkapan layar/WhatsApp]

"Itu fitnah yang keji, semoga Allah selalu bersama hambanya yang dizholimi," jelas Sayed kepada SuaraRiau.id melalui pesan Whatsapp, Jumat (4/12/2020).

Kendati demikian, SAA berpesan untuk tim pemenangannya agar tetap melakukan politik santun dan jangan melawan fitnah dengan fitnah.

"Tapi berdoa agar mereka diberi hidayah," ujarnya.

Dijelaskan SAA, siapa yang memberi dan menerima juga tidak ada, sehingga menurutnya hal itu tidak bisa dikaitkan dengan politik uang.

"Pemberi dan penerimanya siapa? Kan tidak ada. Apalagi dikaitkan dengan 'serangan fajar' karena Pilkada masih tanggal 9 Desember mendatang," jelas mantan Anggota DPR RI itu.

SAA curhat dirinya kerap kali menerima fitnah untuk menjatuhkan dirinya.

Mulai dari tudingan tidak mendapatkan partai untuk ikut kontestasi Pilkada Siak, dituding bukan orang Siak, tidak ber-KTP Siak, tidak berdomisili di Siak dan lainnya.

"Saya terdaftar untuk memilih di Siak, rumah saya juga ada di Siak, jadi semua yang dituduhkan untuk saya terbantahkan," terang Sayed.

Load More