Scroll untuk membaca artikel
Eko Faizin
Kamis, 03 Desember 2020 | 14:32 WIB
Seekor Harimau Sumatra liar berlari keluar dari kerangkeng besi saat proses pelepasliaran di kawasan Taman Nasional Gunung Leuser (TNGL), Aceh, Sabtu (20/6). [ANTARA FOTO/Syifa Yulinnas]

SuaraRiau.id - Warga Kecamatan Koto Gasib, Kabupaten Siak dihebohkan dengan ditemukan jejak harimau di areal perkebunan milik PT Kimia Tirta Utama (KTU).

Kepala Administratur PT KTU, Achmad Zulkarnain tak menampik perihal adanya jejak satwa bernama latin Panthera tigris sumatrae di kawasan perusahaannya.

"Cuma numpang lewat saja dari Desa Sri Gintil dan posisi saat ini sudah berada di luar kebun," jelas Zulkarnain kepada SuaraRiau.id, Kamis (3/12/2020).

Namun demikian, Zulkarnain tetap mengimbau kepada masyarakat untuk tetap waspada dan hati-hati.

"Kita imbau masyarakat tetap harus waspada dan hati-hati, jangan keluar jika tidak penting dan jangan sendirian," urainya.

Hal senada juga dikatakan Kapolsek Gasib IPDA Suryawan, ia tegaskan bagi masyarakat sekitar lintasan harimau sumatera tersebut untuk hati-hati dan waspada.

"Imbauan terus kita sampaikan kepada masyarakat untuk hati-hati, kita intruksikan kepada babhinkamtibmas untuk ingatkan warga binaan mereka," tegas Kapolsek Koto Gasib IPDA Suryawan.

Suryawan juga mengingatkan untuk warga yang masih kerap pergi memancing di wilayah lintasan harimau sumatera tersebut untuk tidak pergi hingga situasi aman.

"Bagi warga yang masih memncing di wilayah lintasan harimau untuk tidak pergi memancing dulu sampai situasi aman," imbau Kapolsek.

Sebelumnya, warga Koto Gasib, Kabupaten Siak, Riau, dihebohkan dengan ditemukannya jejak harimau di kawasan perkebunan milik PT KTU.

Warga menemukan jejak harimau dan dua ekor anaknya. Tak hanya jejaknya, warga juga melihat si belang, pada hari Selasa (1/12/2020).

Informasi yang berhasil dihimpun SuaraRiau.id, pihak Balai Besar Konservasi Sumber Daya Alam (BBKSDA) Riau juga sudah turun ke lokasi untuk memastikan informasi adanya jejak harimau.

Tidak hanya itu, BBKSDA Riau juga memasang kamera pemantau (trap).

Kontributor : Alfat Handri

Load More