Scroll untuk membaca artikel
Fitri Asta Pramesti | Hadi Mulyono
Rabu, 02 Desember 2020 | 14:18 WIB
Ilustrasi pemakaman [suara.com/Agung Sandy Lesmana]

SuaraRiau.id - Putra mendiang seorang kiai yang jasadnya diketahui masih utuh meski telah dimakamkan selama tiga tahun buka suara soal peringai sang ayah ketika masih hidup. 

Sebelumnya, jasad ulama bernama KH Ahmad Baidowi ramai diperbincangkan usia makamnya di bongkar. Sebab, kondisinya masih bagus dan bahkan tak berbau. 

Jasad kiai asal Sampang, Madura, Jawa Timur belakangan menjadi sorotan publik. Pasalnya, jasad almarhum diketahui masih utuh meski sudah tiga tahun dikuburkan.

Kondisi jasad kiai asal Sampang, Madura, Jawa Timur itu terungkap usai tersebut terungkap masih utuh usai makam ayahandanya amblas akibat diguyur hujan deras pada Senin (23/11/2020) silam.

Baca Juga: Rumah Ibunda Digeruduk Massa Berpeci, Mahfud MD Khawatir Dituding Egois

“Bahwasanya makam almarhum ambruk, terus berinisiatif untuk menggali karena tanahnya terlalu ke bawah, dalam, digali dengan masyarakat, para santri,” kata putra KH Ahmad Baidowi, KH Sofyan Ahmad, dikutip dari tayangan Kabar Petang, tvOne.

Sofyan menceritakan kejadian saat penggalian dilakukan. Ketika sampai ke alas paling bawah, jasad KH Ahmad Baidowi masih dalam keadaan utuh.

Bahkan, Sofyan mengaku sempat menyentuh rambut dan kulit almarhum dan didapatinya masih utuh juga.

Jasad kiai utuh setelah tiga tahun dikubur. (YouTube/tvOneNews)

“Tidak berbau apa-apa, dan posisi almarhum masih seperti semula,” imbuhnya lagi.

Utuhnya jasad kiai kampung tersebut membuat para santri dan warga sekitar menambah kain kafan KH Ahmad Baidowi.

Baca Juga: Viral Potret Bocah Penjual Tisu, Parasnya Disebut Mirip Bule

Setelah kain kafannya ditambah dengan yang baru, jasad KH Ahmad Baidowi kembali dikebumikan seperti sedia kala.

Sofyan dalam wawancara virtual tersebut juga mengungkapkan amalan-amalan ayahnya semasa hidupnya.

“Biasa saja, seorang kiai kampung itu biasanya bermasyarakat. Setiap Jumat, setiap hari itu biasanya bermasyarakat dengan berbagai cara bertamu atau dengan cara yang lain,” ujar Sofyan.

Almarhum semasa hidupnya, tambah Sofyan, selalu memberikan contoh kepada orang lain untuk sebanyak-banyaknya berbuat amal baik.

“Ayah saya setiap harinya biasa-biasa saja, orangnya penyabar, walaupun kadang disakiti oleh masyarakat tidak membalas,” sambungnya.

Tidak hanya itu, kata Sofyan lagi, almarhum KH Ahmad Baidowi semasa hidupnya selalu memulai segala sesuatu dari dirinya sendiri tanpa harus menyuruh orang lain.

Video selengkapnya di sini.

Load More