Scroll untuk membaca artikel
Eko Faizin
Jum'at, 27 November 2020 | 19:18 WIB
Pembangunan infrastruktur sarana air bersih. [Dok Kementerian PUPR]

SuaraRiau.id - Sebanyak 34 Kampung di Kabupaten Siak, Provinsi Riau belum dapat menikmati aliran air bersih.

Kepala Seksi SPAM Air Bersih Dinas PU Tarukim Kabupaten Siak, Amir Faizal, mengatakan puluhan kampung itu belum teraliri air bersih disebabkan karena faktor anggaran dan setiap kampung juga belum siap untuk memasukkan air bersih.

"Kalau pihak Pemda Siak inginnya tuntas soal air bersih ini. Namun, berbagai kendala dihadapi misalnya soal anggaran ditambah lagi pihak kampungnya sendiri belum siap," ujar Amir kepada SuarRiau.id, Jumat (27/11/2020).

Menurut Amir, pihaknya mengklaim bisa saja menjemput dana dari kementrian. Namun, ada keterlibatan pihak kampung juga dengan menyiapkan 10 persen dari dana desa.

"Nah di pihak kampungnya belum siap untuk menganggarkan 10 persen itu, sekaligus dana dari masyarakat itu juga belum ada, dari masyarakat tidak harus dalam bentuk uang bisa saja dalam bentuk tenaga kerja dalam mendapatkan air bersih di kampungnya," jelas Amir.

Tahun depan, tambah Amir, pihaknya juga sudah menganggarkan untuk 10 desa lagi agar bisa mendapatkan air bersih.

"Semoga tahun 2023 bisa kita penuhi air bersih untuk seluruh desa di Kabupaten Siak," jelasnya.

Amir menjelaskan, untuk standar harga memasang air bersih dibagi atas tiga golongan yakni nonniaga, niaga dan industri.

Dan setiap golongan juga mendapati harga yang berbeda. Nonniaga harga pemasangan air bersih Rp 520 ribu ditambah upah pemasangan Rp 130 ribu. Sementara untuk niaga hanya berbeda Rp 100 ribu dan untuk industri biaya pasang dan pemasangan seharga Rp 1 juta.

"Sementara untuk harga perkubiknya masyarakat (non niaga) dikenakan Rp 4.000/kubiknya dengan biaya adminitrasi dan pemeliharaan Rp 5.000/bulan, untuk niaga Rp 4.500/kubik dan untuk Industri Rp 5.000/kubik," terangnya.

Untuk tahun depan, lebih jauh dikatakan Amir, dikarenakan APBD merosot jauh, Dinas PU Tarukim Siak hanya bisa memasang jaringan di Desa Dayun.

"Kita banyak terbantu dari APBN memang," terang Amir.

Setidaknya, Sistem Pengembangan Air Minum (SPAM) Kabupaten Siak sudah mengaliri 97 kampung dari 121 kampung yang ada di Kabupaten Siak.

"14 Kecamatan sudah teraliri semua cuma dibeberapa kampung memang belum. tapi, 41 kampung sudah kita aliri melalui SPAM dan 46 kampung kita menggunakan Program Nasional Penyediaan Air Minum (PAMSIMAS)," jelasnya.

Kata Amir, dari 14 kecamatan di Kabupaten Siak sebanyak 12.454 pelanggan sudah teraliri Air bersih.

Kecamatan Siak, SPAM sudah mendapat 5.130 pelanggan, Kecamatan Minas 1.981, Kecamatan Mempura 1.674, Kecamatan Bungaraya 1.077, Kecamatan Lubuk Dalam 650, Kecamatan Koto Gasib 388, Kecamatan Pusako 327, Kecamatan Dayun 276, Kecamatan Tualang 260, Kecamatan Sungai Apit 208, Kecamatan Kandis 128, Kecamatan Sungai Mandau 80, Kacamatam Sabak Auh 80 dan Kecamatan Kerinci Kanan sebanyak 15 pelanggan.

Disinggung soal keluhan masyarakat tentang Air Bersih sering mati dan kualitas air nya kadang kotor, Kasi Air Bersih Dinas PU Terukim itu menjelaskan untuk di Kecamatan Siak terkendala oleh mesin genset sehingga jika PLN mati bearti jaringan air bersih juga turut mati.

"Berbeda dengan Kecamatan Mempura sumber pembangkitnya sudah ada dan jika terjadi mati karena pipa di imtek kita tekor, makanya operasinya tidak normal, air yang diproduksinya kurang," beber Amir.

Untuk air yang kotor, tambah Amir, diakuinya jika itu merupakan kelalaian operator saat pengolahan air.

"Kalau persoalan air kotor memang kelalaian operator. Pertama operator ngolah saat air sungai pasang sehingga zat kimia yang dicampurkan hanya sedikit, tapi saat surut operator lambat memasukkan zat kimianya maka terjadi kotor yang lama dan itu bisa mencapai seminggu," jelasnya.

Kontributor : Alfat Handri

Load More