Scroll untuk membaca artikel
Fitri Asta Pramesti
Senin, 16 November 2020 | 12:36 WIB
dr Tirta datang ke Pengadilan Negeri Denpasar, beri dukungan ke Jerinx, Selasa (10/11/2020). (Suara.com/Silfa)

SuaraRiau.id - Tirta Mandira atau yang karib disapa dr Tirta mengatakan rakyat Indonesia berhak mengajukan mosi tidak percaya atas kinerja Satgas Penanganan Covid-19.

Dalam unggahan teranyar di akun instagramnya, dr Tirta mengatakan Satgas Covid-19, bagi sebagian warga, telah gagal menjalankan tugasnya dalam menekan pandemi virus corona di Indonesia.

Dokter yang dikenal nyentrik itu awalnya menarasikan kondisi penanganan pandemi di Taiwan, yang ia nilai berhasil mengurangi infeksi hingga dapat menggelar acara musik besar-besaran meski belum memiliki vaksin.

"Taiwan, belum ada vaksin, edukasi persuasif, 200 hari terkontrol. Udah bisa bikin ginian," tulis @dr.tirta pada caption foto dari musisi asal Swedia Alesso yang menunjukkan acara konser di Taiwan dengan banyak penonton, tanpa jaga jarak.

Baca Juga: Satgas Covid-19 Bagikan 20 Ribu Masker ke Rizieq, Doni Monardo Minta Maaf

Membandingkan dengan apa yang terjadi di Taiwan, ayah dua anak ini menyebut kondisi di Indonesia 'ajur mubur' alias hancur lebur.

Sentil Satgas Covid-19, dr Tirta: Rakyat Berhak Ajukan Mosi Tidak Percaya. (Instagram/dr.tirta)

"Rakyat berhak lho mengajukan mosi tidak percaya atas kinerja @satgascovid19.id, hihihi bisa kan? Boleh lah, kan demokrasi," katanya.

"Kalian dipercaya presiden buat urus Covid, tidak main-main lho amanahnya dan bagi sebagian rakyat, gagal sih tugas kalian itu," sambungnya.

Lebih jauh dr Tirta meminta agar pihak Satgas Covid-19 untuk menggenjot kinerja, membuktikan kalau mereka tidak gagal.

Terlebih, sambung dr Tirta, anggaran yang digelontorkan pemerintah untuk Satgas Covid-19 tidak lah sedikit. Hampir masuk akhir tahun, tapi gelombang pertama tak kunjung reda, "mentok salahin rakyat, salahin rakyat."

Baca Juga: Kisah Pengrajin Kayu, Tak Harapkan Untung di Tengah Pandemi

"Nakes wafat banyak, pariwisata hancur, kerumunan yang tidak dicegah, isinya imbauan mulu, umkm hancur, demo di mana-mana," tuturnya.

Dokter itu merinci apa yang masih kekurangan Satgas Covid-19, yakni terkait pengujian yang belum maksimal hingga penggunaan rapid tes sebagai syarat untuk menaiki trasnportasi umum.

Selain itu, dr Tirta juga menyebut data terkait pandemi virus corona di Indonesia masih belum sesuai dengan apa yang ada di lapangan.

Load More