SuaraRiau.id - Para ibu hamil dan usai melahirkan bisa mengonsumsi bahan herbal saat mengalami kondisi yang tidak nyaman. Kondisi itu seperti mual dan muntah, edema, dan rasa nyeri pada persendian.
Dikatakan seorang herbalis Asri Saraswati Iskandar bahwa bahan-bahan herbal juga memberikan nutrisi.
"Tak hanya mampu membantu mengurangi ketidaknyamanan, bahan-bahan herbal juga dapat memberikan nutrisi seperti vitamin dan mineral yang dibutuhkan selama kehamilan dan pasca persalinan," kata herbalis Asri Saraswati Iskandar dikutip di Antara, Jumat (13/11/2020) .
Menurut data Snapcart TASC Survey pada Agustus 2020 yang melibatkan 4.635 orang menunjukkan 40 persen masyarakat di Indonesia masih mengonsumsi jamu, dan 56 persen orang yang meminum madu.
Asri menjelaskan, madu misalnya memiliki kandungan mineral berupa kalsium, tembaga, mangan, zat besi, fosfor, seng, aluminium. Zat besi pada madu membantu meningkatkan kadar hemoglobin untuk ibu selama kehamilan dan pasca bedah sesar.
Bahan lainnya, yakni cengkih yang kaya kandungan beta-karoten, zat besi, magnesium, seng, vitamin B6, C, dan K. Tak hanya itu, perpaduan cengkih, lengkuas, serai dan jahe, dapat meredakan sakit dan nyeri pada persendian dengan cara dioleskan.
Selain itu, ada juga jahe yang mengandung gingerol untuk memberikan efek analgesik yang kuat dan sangat membantu untuk radang sendi, menenangkan saraf, serta mengurangi mual. Jahe juga tinggi kalium, tembaga, magnesium, mangan, vitamin B5 dan B6.
Dua bahan lain yang kerap digunakan yakni kunyit dan temulawak mengandung kurkumin yang dapat melindungi dari anemia dan hipertensi. Serat tingginya juga mengontrol kadar "kolesterol jahat".
Kunyit dapat membantu meredakan peradangan yang menyebabkan edema, sekaligus risiko mastitis, juga berfungsi untuk mengobati cedera dalam, jahitan luar dan luka infeksi pasca persalinan. Sementara temulawak - meningkatkan produksi ASI pada masa menyusui.
Bahan lainnya, temu hitam yang dapat merelaksasi rahim setelah melahirkan, lalu ketumbar dengan kandungan protein, kalsium dan zat besi yang dibutuhkan untuk meningkatkan produksi ASI selama periode menyusui.
"Walaupun berasal dari bahan dan tanaman alami, saat mengonsumsinya kita tetap harus memperhatikan tanda-tanda yang ditunjukkan oleh tubuh kita. Dengan demikian kita dapat merasakan apakah bahan yang dikonsumsi memberikan efek yang baik bagi tubuh," kata Asri.
Medical Expert Combiphar, dr Carlinda Nekawaty menyarankan mereka yang dalam kondisi khusus seperti hamil atau menyusui perlu menyadari kondisi tubuh setelah mengonsumsi madu maupun herbal, untuk melihat reaksi baik yang kecil maupun besar.
"1000 hari pertama kehidupan, termasuk 270 hari di dalam kandungan, merupakan masa penting yang akan memengaruhi kondisi kesehatan dan tumbuh kembang bayi di masa depan. Untuk itu, bijak dalam mengutamakan kesehatan selama masa kehamilan dan pasca persalinan harus menjadi prioritas ibu," ujar dia.
Saat ini madu dan ramuan herbal sudah tersedia dalam bentuk kemasan. Menurut Carlinda, para wanita hamil dan menyusui perlu memperhatikan beberapa hal saat mengonsumsi madu dan herbal agar tetap aman untuk dia dan janinnya.
Pertama, perhatikan jenis kandungan dalam bahan yang akan dikonsumsi untuk mengetahui reaksi alergi atau bahkan efek yang dapat membahayakan ibu maupun bayi.
Berita Terkait
Terpopuler
- 5 Body Lotion dengan Kolagen untuk Usia 50-an, Kulit Kencang dan Halus
- 8 Bedak Translucent untuk Usia 50-an, Wajah Jadi Flawless dan Natural
- Sepatu On Cloud Ori Berapa Harganya? Cek 5 Rekomendasi Paling Empuk buat Harian
- 6 Sabun Cuci Muka dengan Kolagen agar Kulit Tetap Kenyal dan Awet Muda
- Pemain Keturunan Jerman Ogah Kembali ke Indonesia, Bongkar 2 Faktor
Pilihan
-
Hasil SEA Games 2025: Mutiara Ayu Pahlawan, Indonesia Siap Hajar Thailand di Final
-
Stok BBM Shell Mulai Tersedia, Cek Lokasi SPBU dan Harganya
-
Kekuatan Tersembunyi Mangrove: Bisakah Jadi Solusi Iklim Jangka Panjang?
-
Orang Pintar Ramal Kans Argentina Masuk Grup Neraka di Piala Dunia 2026, Begini Hasilnya
-
6 Rekomendasi HP Rp 3 Jutaan Terbaik Desember 2025, Siap Gaming Berat Tanpa Ngelag
Terkini
-
5 Mobil SUV Bekas Terkenal Irit dan Hemat Perawatan, Cocok buat Harian
-
Kejari Siak Raih 3 Penghargaan Bergengsi 2025: Capaian Nyata Penegakan Hukum
-
BRI Peduli Kembangkan Potensi Difabel untuk UMKM Berkelanjutan
-
4 Mobil SUV Bekas Bukan Toyota, Populer di Kalangan Tua dan Anak Muda
-
Libur Nataru, Waspada Tempat Wisata Rawan Banjir dan Longsor di Riau