Scroll untuk membaca artikel
Eko Faizin
Sabtu, 31 Oktober 2020 | 09:50 WIB
Habib Husein Ja'far dan Pendeta Yerry Pattinasarany. (YouTube/Jeda Nulis)

Pernyataan Macron dipicu peristiwa pembunuhan seorang guru sejarah Prancis di pinggir kota Paris pada Jumat (16/10/2020) lalu.

Samuel Paty, seorang guru dipenggal oleh remaja berusia 18 tahun bernama Abdullah Anzorov di luar sekolah menengah Bouis-d'Aulne.

Remaja keturunan Rusia itu tak terima dengan tindakan Samuel Paty yang mempertontonkan karikatur Nabi Muhammad kepada murid-muridnya di kelas.

Tujuh orang, termasuk dua siswa, telah didakwa atas pemenggalan Samuel Paty. Abdullah Anzorov selaku pembunuh, ditembak mati oleh polisi tak lama setelah serangan itu.

Load More