Scroll untuk membaca artikel
Eko Faizin
Jum'at, 16 Oktober 2020 | 13:29 WIB
Dokter Tirta Mandira Hudhi. (Akun Youtube BNPB)

SuaraRiau.id - Keluarga pasien meninggal W yang diduga dicovidkan, melaporkan Dinas Kesehatan (Diskes) Kota Pekanbaru dan RS Ibnu Sina ke Polda Riau.

Zulkardi, salah seorang keluarga sekaligus ahli waris pasien tersebut didampingi kuasa hukum melapor ke polisi pada Rabu (14/10/2020). Hal ini mendapat reaksi dari dr Tirta Mandira Hudhi.

Dokter Tirta terkejut seolah tak percaya dengan apa yang dilakukan oleh Zulkardi.

Zulkardi melaporkan Dinas Kesehatan (Diskes) Kota Pekanbaru ke Polda Riau karena memanipulasi kematian W.

Dalam percakapan singkat lewat chatting di media sosial WhatsApp, Zulkardi mengirimkan bukti laporan Polda Riau ke dr Tirta.

"Sangar salpean (sampean,red) Ndan, nanti post di story, cc ane , nanti ane bantu repost," tulis dr Tirta ditangkapan layar pesan WhatsApp kepada Zulkardi, Kamis (15/10/2020).

Jika diartikan, begini maksudnya, "Berani kamu bang, kirim ke saya, nanti saya bantu posting di story media sosial," seperti yang ditulis Riauonline.co.id (jaringan Suara.com)

Dokter Tirta sebelumnya juga meminta pihak dinas terkait untuk mengklarifikasi data yang dikeluarkan agar tidak terjadi kesalahpahaman kedua belah pihak.

Namun, Zulkardi sudah membuat laporan terkait dugaan manipulasi data yang dilakukan oleh Dinas Kesehatan Kota Pekanbaru terhadap kakak iparnya, Wirsamsi Wati.

Zulkardi tidak terima dengan berita atau data yang dikeluarkan Dinkes Pekanbaru ke publik kalau keluarganya meninggal dalam keadaan positif Covid-19.

Padahal, dari hasil tes swab pertama dan kedua yang dikeluarkan oleh RS Islam Ibnu Sina hasilnya Negatif.

Atas dasar itulah, Zulkardi menduga Diskes Pekanbaru memanipulasi data pasien dan menduda ada 'permainan' di balik bencana Covid-19.

Load More