Scroll untuk membaca artikel
Eko Faizin
Kamis, 15 Oktober 2020 | 17:13 WIB
Anak berusia enam tahun, Dzakira Azizy Naqiya, bersama ayahnya Zulbahri, yang keduanya bermata biru, di Kota Pekanbaru, Selasa (6/10/2020). [ANTARA FOTO/FB Anggoro]

Almarhum Taufik Iyandri, kakak Tuti, juga memiliki dua mata biru. Begitu pula dua adik Tuti, Almarhum Ujang Rifai memiliki dua mata biru. Namun, adik Tuti, Alwiber, Firdaus, Renofrida dan Rifnaldi bermata normal, tak mewarisi mata biru sama sekali.

“Jadi begitulah silsilah keluarga kami yang memiliki mata biru ini. Setahu saya, dulu Almarhumah kakak saya dan ibu saya pernah ke Medan untuk memeriksa mata ini. Namun, dari hasil pemeriksaan, mata mereka dinyatakan normal,” ujar Tuti.

Mata biru dari Pekanbaru
Sama halnya dengan keluarga Zulbahri (47) dan Ermi Julita (43) yang tinggal di Riau, tepatnya Perumahan Asta Gardenia Blok K No 2 RT 08/ RW 016 Kelurahan Simpang Baru, Kecamatan Tampan, Kota Pekanbaru.

Zulbahri dan anaknya, Dzakira Azizy Naqiya bermata biru. Keluarga yang berasal dari Nagari Lasi berada di Kecamatan Canduang, Kabupaten Agam, Sumbar ini sudah lama di Pekanbaru.

Dzakira Azizy Naqiya mempunyai mata biru lebih jelas ketimbang sang ayah. Bocah yang kini berusia 6 tahun yang terlahir dari ayah dan ibu asli Indonesia.

Memiliki warna bola mata yang berbeda dengan teman lainnya, tidak membuat Zizi canggung saat bermain dengan sebaya di lingkungan rumahnya.

Teman-temannya pun tidak mempermasalahkan warna bola mata biru yang dimiliki Zizi.

Mata biru Zizi terlihat aneh bagi sebagian orang, ada yang mengira Zizi dari keturunan Eropa dan ada juga yang mengira karena faktor genetik kedua orangtuanya.

Nyatanya, mata biru yang dimiliki Zizi adalah faktor keturunan keluarga. Sang kakek, yang merupakan orangtua ayahnya, juga memiliki mata bewarna biru, karena itulah turun temurun sampai ke Zizi.

Load More