SuaraRiau.id - Baru-baru ini, Google meng-update penelitiannya yang memungkinkan bahasa isyarat untuk diubah dalam bahasa dalam panggilan video (video call).
Tak hanya mendeteksi suara, Google mengembangkan mesin yang bisa mendeteksi bahasa isyarat secara nyata yang dapat mengetahui seseorang mulai dengan bahasa isyarat dan kapan mereka selesai.
Sistem tersebut dimungkinkan dengan latensi yang sangat kecil, menurut laporan TechCrunch, dikutip Senin (5/10/2020).
Latensi adalah jeda waktu yang dibutuhkan dalam pengantaran data dari pengirim ke penerima. Makin tinggi jeda waktu maka makin lambat penerima merespons perintah dari pengirim.
Latensi berpengaruh besar untuk deteksi bahasa isyarat agar video tidak tertunda atau kualitasnya terdegradasi. Sehingga, Google membuat sistem yang ringan dan dapat diandalkan.
Sistem tersebut pertama-tama menjalankan video model yang dinamai PoseNet, yang dapat memperkirakan posisi tubuh dan anggota badan.
Informasi visual yang disederhanakan ini dikirim ke sistem yang dilatih data pose dari video orang yang menggunakan Bahasa Isyarat Jerman, dan membandingkan gambar langsung dengan tampilan garis yang dihasilkan dari gerakan.
Proses sederhana ini sudah menghasilkan akurasi 80 persen dalam memprediksi apakah seseorang menggunakan bahasa isyarat atau tidak, dan dengan beberapa pengoptimalan tambahan mendapatkan akurasi hingga 91,5 persen.
Dibandingkan dengan bagaimana deteksi "ucapan aktif" pada sebagian besar panggilan video hanya dapat mengetahui apakah seseorang berbicara, bahkan tidak tidak bisa membedakan batuk, angka-angka tersebut terbilang cukup baik.
Untuk bekerja tanpa menambahkan sinyal "seseorang sedang menggunakan bahasa isyarat" ke dalam panggilan, sistem menggunakan trik cerdas, dengan menggunakan sumber audio virtual untuk menghasilkan nada 20 kHz, yang berada di luar jangkauan pendengaran manusia, namun diperhatikan oleh sistem audio komputer.
Sinyal ini dihasilkan setiap kali orang tersebut menggunakan bahasa isyarat, membuat algoritma deteksi ucapan "berpikir" bahwa mereka sedang berbicara dengan suara keras. Saat ini, sistem tersebut masih dalam tahap demo. (Antara)
Berita Terkait
-
Google Siap Saingi Apple? Fitur Mirip NameDrop Muncul di Android, Bisa Berbagi Kontak Mudah!
-
Indonesia Meledak di Era AI : Pertumbuhan 127 Persen Jadikan RI Pemimpin Asia Tenggara
-
Google Siap Hukum Aplikasi Android yang Boros Baterai
-
Google Doodle Hari Ayah 2025, Simbol Cinta dan Peran Ayah dalam Tumbuh Kembang Anak
-
Apple Akhirnya Nyerah, Pilih Bayar Google Rp 16 Triliun per Tahun
Terpopuler
- 7 Body Lotion di Indomaret untuk Usia 50 Tahun ke Atas, Rawat Garis Penuaan
- 7 Rekomendasi Lipstik Transferproof untuk Pekerja Kantoran, Mulai Rp20 Ribuan
- 27 Kode Redeem FC Mobile Terbaru 14 November: Ada Beckham 111, Magic Curve, dan Gems
- 5 Sepatu Running Lokal Paling Juara: Harga Murah, Performa Berani Diadu Produk Luar
- 6 Tablet RAM 8 GB Paling Murah untuk Pekerja Kantoran, Mulai Rp2 Jutaan
Pilihan
-
Ketika Serambi Mekkah Menangis: Mengingat Kembali Era DOM di Aceh
-
Catatan Gila Charly van Oosterhout, Pemain Keturunan Indonesia di Ajax: 28 Laga 19 Gol
-
Daftar 611 Pinjol Ilegal Terbaru Update Satgas PASTI OJK: Ada Pindar Terkenal
-
Bobibos Ramai Dibicarakan! Pakar: Wajib Lolos Uji Kelayakan Sebelum Dijual Massal
-
Video Brutal Latja SPN Polda NTT Bocor, Dua Siswa Dipukuli Senior Bikin Publik Murka
Terkini
-
8 Parfum Tahan Lama untuk Pria 40-an, Wangi Berkelas Memikat Wanita
-
5 Daftar Body Lotion yang Aman Cerahkan Kulit, Murah Mulai 20 Ribuan
-
8 Pilihan MPV Bekas Selain Toyota: Kabin Lega, Berkelas dengan Fitur Canggih
-
10 Mobil MPV Bekas Terbaik 2025 dengan Fitur Canggih, Keluarga Betah Seharian
-
10 Mobil Hatchback Bekas untuk Anak Muda, Efisien dan Stylish di Jalanan