SuaraRiau.id - Seorang prajurit dipecat dari kedinasannya atas tuduhan membocorkan informasi yang diklasifikasikan sebagai data rahasia intelijen melalui WeChat dan QQ.
Tentara Pembebasan Rakyat China (PLA) bermarga Chen yang bertugas di Brigade Pertahanan Laut Komando Armada Timur, satuan komando yang bertanggung jawab atas keamanan Selat Taiwan dan jajaran PLA yang paling sering menggelar latihan militer tahun ini.
Dirinya membeli telepon seluler bekas tanpa izin dan dalam beberapa kali kesempatan selama menjalankan misi latihan, dia membicarakan informasi rahasia militer dan mengirimkan foto-foto yang dikategorikan rahasia itu kepada teman-teman dan anggota keluarganya melalui aplikasi kedua media sosial yang sangat populer di China tersebut, demikian pernyataan Komando Armada Timur PLA di sejumlah media, Kamis (23/9/2020).
Tindakan prajurit tingkat satu itu berpotensi menimbulkan bocornya informasi intelijen.
Sesuai aturan disiplin PLA, Chen diturunkan pangkatnya lalu dipensiunkan secara dini.
PLA juga memberikan sanksi disiplin kepada sejumlah atasan Chen.
Pejabat militer dan pejabat lainnya di kesatuan Chen juga menerima sanksi peringatan eksekutif.
Pemimpin pasukan di kesatuan Chen juga dicopot dari jabatannya dan mendapat sanksi indisipliner dengan masa percobaan selama tiga bulan.
Menjadi prajurit harus disiplin dalam menjaga informasi rahasia dan mematuhi peraturan, demikian peringatan eksekutif yang dikeluarkan PLA.
Sebagai satuan komando yang bertanggung jawab di Selat Taiwan, Komando Armada Timur pada tahun ini lebih sering menggelar latihan seiring dengan memanasnya situasi keamanan dibandingkan tahun-tahun sebelumnya.
Selain latihan reguler dan latihan rutin, komando tersebut juga sering menggelar latihan berskala besar di Selat Taiwan, termasuk latihan menembak dengan senjata aktif sejak Jumat (18/9/2020).
Latihan tersebut difokuskan pada situasi Selat Taiwan dewasa ini, demikian juru bicara Kementerian Pertahanan China (MND) Kolonel Senior Ren Guoqiang.
Pengerahan militer di Selat Taiwan makin intensif dalam dua bulan terakhir menyusul kunjungan pejabat setingkat menteri dari Amerika Serikat ke wilayah kepulauan itu. (Antara)
Berita Terkait
-
Ulasan Drama Love in the Clouds: Takdir yang Tidak Pernah Melepaskan
-
LPSK Ajukan Restitusi Rp1,6 Miliar untuk Keluarga Prada Lucky yang Tewas Dianiaya Senior
-
Keroyok 'Mata Elang' Hingga Tewas, Dua Polisi Dipecat, Empat Lainnya Demosi
-
Drone Misterius, Serdadu Diserang: Apa yang Terjadi di Area Tambang Emas Ketapang?
-
Polemik Lahan Tambang Emas Ketapang Memanas: PT SRM Bantah Penyerangan, TNI Ungkap Kronologi Berbeda
Terpopuler
- 7 Motor Matic Paling Nyaman Buat Touring di 2026: Badan Anti Pegal, Pas Buat Bapak-bapak
- Ingin Miliki Rumah Baru di Tahun Baru? Yuk, Cek BRI dengan KPR Suku Bunga Spesial 1,30%
- Sambut HUT ke-130 BRI: Nikmati Promo Hemat Hingga Rp1,3 Juta untuk Upgrade Gaya dan Hobi Cerdas Anda
- Meskipun Pensiun, Bisa Tetap Cuan dan Tenang Bersama BRIFINE
- 3 Pilihan Mobil Bekas Rp60 Jutaan: Irit BBM, Nyaman untuk Perjalanan Luar Kota
Pilihan
-
UPDATE Klasemen SEA Games 2025: Indonesia Selangkah Lagi Kunci Runner-up
-
6 Mobil Bekas Paling Cocok untuk Wanita: Lincah, Irit, dan Punya Bagasi Cukup
-
OJK Awasi Ketat Pembayaran Pinjol Dana Syariah Indonesia yang Gagal Bayar
-
Jejak Emas Rakyat Aceh Bagi RI: Patungan Beli Pesawat, Penghasil Devisa & Lahirnya Garuda Indonesia
-
Pabrik Toba Pulp Lestari Tutup Operasional dan Reaksi Keras Luhut Binsar Pandjaitan
Terkini
-
BRI dan Danantara Bersinergi Bantu Korban Bencana Alam di Pulau Sumatra
-
5 Mobil Suzuki Bekas 50 Jutaan, Mesin Terkenal Bandel dan Perawatan Mudah
-
Daftar Lengkap Daerah Rawan Banjir di Riau, Tetap Waspada!
-
5 Mobil MPV Bekas Tampilan Futuristik dan Elegan, Terbaik untuk Keluarga
-
5 Mobil MPV Bekas Murah dengan Fitur Modern, Nyaman Diajak Jalan Jauh