SuaraRiau.id - Belum genap dua bulan usai penikaman seorang imam yang terjadi di sebuah masjid di Kota Pekanbaru pada Kamis (23/7/2020) malam.
Publik kini dikejutkan dengan aksi serupa di Lampung. Kali ini, ulama dan pendakwah ternama Syekh Ali Jaber yang menjadi sasaran pada Minggu (13/9/2020) sore.
Sama seperti di Pekanbaru, dugaan kelainan jiwa juga mendasari tindakan pelaku melakukan aksi penikaman. Namun, berbeda dengan kejadian di Lampung, pelaku penusukan di Pekanbaru telah saling kenal dengan korbannya, ustaz Yazid Nasution.
Belakangan, hasil observasi kejiwaan terhadap pelaku IM yang dilakukan di RS Bhayangkara Polda Riau, menyatakan tersangka positif mengalami gangguan jiwa berat.
Kasubbid Yanmed Dokkes Rumah Sakit Bhayangkara Polda Riau, Kompol Supriyanto, ketika itu mengungkapkan, pihaknya mendapati gangguan psikotik pada tersangka.
Sebagai informasi, psikotik merupakan gangguan jiwa yang ditandai dengan ketidakmampuan individu menilai kenyataan yang terjadi, misalnya terdapat halusinasi, waham atau perilaku kacau dan aneh.
Diketahui, penderita psikotik dapat hidup berdampingan dengan manusia lain dan menekuni profesinya. Meski begitu, pada stadium kronis, panderita psikotik dapat mencederai dirinya dan orang lain sehingga perlu diawasi oleh keluarga pasien.
Jajaran kepolisian Riau tergolong cepat memetakan kejiwaan pelaku. Ini terlihat dari observasi yang dilakukan dua hari setelah kejadian,tepatnya sejak 25 Juli 2020 sampai dengan 3 Agustus 2020. Hanya saja, sebelum hasil observasi itu keluar, berbagai spekulasi muncul ditengah masyarakat. Spekulasi tersebut umumnya meragukan gangguan jiwa yang membelit IM.
Saat itu Sekretaris MUI Provinsi Riau, Zulhusni Domo, meminta aparat kepolisian mengusut perkara yang meresahkan tersebut. Bahkan Zulhusni menegaskan, alasan gila tidak boleh jadi dalil pembiaran terhadap kasus tersebut.
"Gila atau tidak gila, kita minta aparat polisi mengusut ini. Kalau pun dia kurang sehat jiwanya, seharusnya keluarga bisa bertanggungjawab," tegasnya.
Baca Juga: Syekh Ali Jaber Tak Terima Jika Penusuk Dianggap Gila: Dia Terlatih
Sorotan juga disuarakan Politisi Partai Keadilan Sejahtera (PKS), Makarius Anwar. Anggota DPRD Riau itu meragukan IM menderita gangguan jiwa. Alasannya, tampilan pakaian IM tak mewakili orang gila berdasarkan pandangan mata. IM tampil rapi.
"Apabila serangan tersebut dilakukan oleh orang yang menderita kelainan jiwa, maka tentu pola serangan dilakukan secara acak. Namun, realitanya pelaku hanya mengincar sang imam. Selain itu, tampilan pakaian pelaku juga tidak menunjukan kesan orang sedang mengalami gangguan jiwa."
Asal tahu saja, kasus penikaman, penganiayaan bahkan pembunuhan ulama, dengan dalil pelaku mengalami gangguan jiwa, pernah terjadi tahun 2018 silam. Ketika itu Komandan Brigade Persatuan Islam (Persis), Prawoto, tewas di tangan tetangganya sendiri Asep Maftuh (45). Awalnya, Asep diduga mengalami gangguan jiwa, namun dalam persidangan tak terbukti. Asep divonis 7 tahun penjara.
Kontributor: Satria Kurnia
Berita Terkait
-
Kronologi 4 Orang Satu Keluarga Tewas Terbakar dalam Ruko di Pekanbaru
-
Disita Berton-ton, Begini Aksi Licik Pengoplos Beras SPHP di Pekanbaru
-
1.208 Titik Panas Terdeteksi di Sumatera, Riau Paling Banyak
-
Hakim Geleng-geleng, Putri Koruptor Ini Beli BMW karena Alasan Sepele
-
Gaya Hedon Putri Novin Karmila Bikin Ibu Jadi Koruptor, Minta Beli Tas Sepatu Mewah hingga BMW X1
Terpopuler
- Skincare Reza Gladys Dinyatakan Ilegal, Fitri Salhuteru Tampilkan Surat Keterangan Notifikasi BPOM
- Tanggal 18 Agustus 2025 Cuti Bersama atau Libur Nasional? Simak Aturan Resminya
- 3 Klub yang Dirumorkan Rekrut Thom Haye, Berlabuh Kemana?
- Pemain Liga Inggris Rp 5,21 Miliar Siap Bela Timnas Indonesia di SEA Games 2025
- Selamat Datang Jay Idzes! Klub Turin Buka Pintu untuk Kapten Timnas Indonesia
Pilihan
-
Adu Kokoh Maarten Paes vs Emil Audero: Siapa Pilihan Kluivert di Kualifikasi Piala Dunia 2026?
-
Prediksi Starting XI Timnas Indonesia vs Arab Saudi: Senjata Rahasia Garuda di Jeddah?
-
5 Untung Rugi Jay Idzes ke Torino: Lonjakan Karier atau Tantangan Berisiko?
-
Selamat Tinggal Mees Hilgers! FC Twente Tak Sabar Dapat Duit Rp120 Miliar
-
Satu Kota Dua Juara: Persib dan Satria Muda Siap Cetak Sejarah Baru
Terkini
-
Dukung Jaring Pengaman Sosial, BRI Salurkan BSU Hingga Rp2,25 Triliun
-
Kabar Duka, Istri Bupati Rokan Hilir Meninggal Dunia di Usia 72 Tahun
-
Heboh Api Menyala Lagi dalam Ruko Terbakar yang Tewaskan Satu Keluarga di Pekanbaru
-
Gencar Razia Penambangan Emas Ilegal di Kuansing, 3 Orang Ditangkap
-
Dini Hari Maut di Pekanbaru, Pasutri dan 2 Anaknya Tewas dalam Kebakaran Ruko