Fokus Melayani dengan Hati, Program PNM Perluas Dampak Sosial Sepanjang 2025

PNM tidak hanya hadir sebagai penyedia modal, tetapi juga sebagai pendamping.

Eko Faizin
Rabu, 31 Desember 2025 | 16:35 WIB
Fokus Melayani dengan Hati, Program PNM Perluas Dampak Sosial Sepanjang 2025
PNM tak hanya hadir sebagai penyedia modal, tetapi juga sebagai pendamping yang membangun kapasitas usaha dan ketahanan ekonomi masyarakat. [Dok PNM]
Baca 10 detik
  • Sepanjang 2025, PNM terus memperkuat pemberdayaan dengan penyaluran pembiayaan.
  • Pemberdayaan langkah mengembangkan usaha, serta meningkatkan kesejahteraan keluarga.
  • Program ini bertujuan membangun ekosistem usaha yang saling terhubung dan berkelanjutan. 

SuaraRiau.id - Tantangan yang dihadapi pelaku usaha mikro, kecil dan menengah (UMKM) di Indonesia tidak berhenti pada keterbatasan akses modal.

Di lapangan, banyak pelaku usaha juga menghadapi kendala dalam pengelolaan usaha, pemasaran, hingga rendahnya literasi keuangan. Kondisi ini membuat pembiayaan saja belum cukup untuk mendorong UMKM tumbuh secara berkelanjutan.

Menjawab tantangan tersebut, PT Permodalan Nasional Madani (PNM) sepanjang 2025 terus memperkuat pendekatan pemberdayaan sebagai bagian tak terpisahkan dari penyaluran pembiayaan.

Melalui berbagai program, PNM tidak hanya hadir sebagai penyedia modal, tetapi juga sebagai pendamping yang membangun kapasitas usaha dan ketahanan ekonomi masyarakat, khususnya di segmen ultra mikro.

PNM menilai bahwa pemberdayaan menjadi kunci agar pelaku usaha mampu mengelola pembiayaan secara produktif, mengembangkan usaha, serta meningkatkan kesejahteraan keluarga.

Oleh karena itu, program-program PNM dirancang untuk mengombinasikan dukungan finansial dengan penguatan kapasitas, literasi, dan ekosistem usaha.

Salah satu program utama adalah Mekaar (Membina Ekonomi Keluarga Sejahtera) yang menyasar ibu rumah tangga dan perempuan prasejahtera, khususnya di wilayah pedesaan dan tertinggal.

Dengan pendekatan berbasis kelompok, Mekaar tidak hanya memberikan pembiayaan ultra mikro, tetapi juga pendampingan rutin, pelatihan kewirausahaan, literasi keuangan, serta penguatan disiplin usaha.

Melalui program ini, perempuan didorong untuk berperan aktif dalam perekonomian keluarga dan komunitas.

Selain Mekaar, PNM juga mengembangkan Program Kampung Madani sebagai model pemberdayaan berbasis komunitas.

Hingga 2025, Kampung Madani telah hadir di 20 titik di seluruh Indonesia dan memberikan manfaat kepada 4.603 warga, yang terdiri dari nasabah Mekaar, keluarga, serta masyarakat sekitar.

Program ini bertujuan membangun ekosistem usaha lokal yang saling terhubung dan berkelanjutan. Dalam pelaksanaannya, Kampung Madani mengedepankan pendekatan klasterisasi usaha.

Sepanjang 2025, PNM telah menyelenggarakan 539 kegiatan klasterisasi yang diikuti oleh lebih dari 10.000 nasabah.

Melalui klaster, pelaku UMKM dikelompokkan berdasarkan jenis usaha agar dapat berkolaborasi, meningkatkan kapasitas produksi, serta memperluas akses pasar secara kolektif.

PNM juga memperkuat fondasi usaha nasabah melalui peningkatan literasi. Tercatat, 66 kegiatan literasi keuangan dan literasi usaha telah dilaksanakan dan menjangkau lebih dari 38.000 nasabah.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

Terkini