Pada tahun 2005, Iwan kembali ke Pekanbaru dan mencoba belajar menjadi seorang pengusaha kontruksi.
Di awal-awal kariernya, dia hanya mendapat nilai kontrak nilai Rp150 juta dari Dinas PU Kota Pekanbaru. Saat itu, Iwan membuka perusahaan dengan nama CV Shapa Abadi pada tahun 2005.
Iwan ketika itu masuk sebagai anggota Gabungan Pengusaha Kontruksi (Gapensi) Riau meski baru membuka usaha 6 bulan.
Pada awal-awal masuk Gapensi, Iwan mengaku langsung dirangkul dan diajak menjadi pengurusnya dengan diberi jabatan struktur paling bawah.
Baca Juga:Bukan SF Hariyanto, Gubri Wahid Malah Kenalkan Parisman Ihwan sebagai Calon Ketua Golkar
Lima tahun kemudian, Gapensi menggelar Musda di Dumai dan berhasil terpilih menjadi Sekretaris Umum.
Asal-usul nama Fatah
Nama panggilan Fatah ternyata punya cerita tersendiri bagi Parisman Ihwan. Semua berawal dari dirinya yang meminjam motor temannya ketika remaja.
Namun, Iwan memakai motor pinjamannya tersebut untuk ugal-ugalan di Jalan Diponegoro Pekanbaru. Suatu saat, dia mengalami kecelakaan yang menyebabkan tangan sebelah kiri patah.
Akan tetapi, kondisi patah tangan tak menghentikan jiwa mudanya sebagai pembalap jalanan. Kader Golkar tersebut tetap memakai motor walau hanya mengandalkan tangan kanan saja karena tangan kiri nya di-gibs.
Baca Juga:SF Hariyanto Sebut Defisit APBD Rp132 M, Bukan Triliunan yang Dipusingkan Gubri Wahid
Kondisi tersebut kemudian membuat jatuh lagi dan kedua tangannya patah. Sejak itulah dia dipanggil Iwan Fatah.