Cerita Atlet PERSIBA Balikpapan: Raih Impian di Tengah Keterbatasan

Hal ini diceritakan oleh Darmawati, ibu dari Ilham yang merupakan penjual kulit ketupat di Sengae, Samarinda.

Eko Faizin
Sabtu, 22 Maret 2025 | 12:02 WIB
Cerita Atlet PERSIBA Balikpapan: Raih Impian di Tengah Keterbatasan
Cerita Atlet PERSIBA Balikpapan: Raih Impian di Tengah Keterbatasan. [Dok PNM]

SuaraRiau.id - Perjuangan meraih gelar juara dirasakan oleh Muhammad Ilham, seorang pesepakbola dari PERSIBA Balikpapan saat berlaga di PNM Liga Nusantara musim 2024/2025.

Bersama timnya, posisi ketiga berhasil diamankan setelah bersaing sengit melawan PSGC Ciamis.

Namun, bagi Ilham, ini bukan kali pertama dirinya merasakan kerasnya perjuangan dalam mencapai impian.

Hal ini diceritakan oleh Darmawati, ibu dari Ilham yang merupakan penjual kulit ketupat di Sengae, Samarinda.

Baca Juga:Inspirasi dari AO PNM Mekaar Makassar: Kebaikan itu Bertumbuh, Menular dan Akan Dituai

Berasal dari keluarga prasejahtera, Darmawati mengaku tidak mampu mendukung mimpi anaknya secara materil untuk menjadi atlet sepakbola.

Namun, ia berpesan dan mendukung penuh keputusan Ilham saat memutuskan akan serius bergabung dengan klub sepakbola di daerahnya.

"Setiap mau berangkat main bola Ilham cuma minta uang saku, ternyata dari uang itu ditabung untuk bayar sekolah bola karena tidak mau ngerepotin keluarga," cerita Darmawati.

Apalagi sejak suaminya mulai sakit-sakitan, usaha kulit ketupat menjadi tumpuan keluarga mereka.

Kondisi sulit ini yang juga membuat keluarga Ilham absen untuk menyaksikan setiap laga pertandingan yang Ia geluti.

Baca Juga:PNM Mercusiar: Silaturahmi Bersama Media, Perkuat Sinergi untuk Pemberdayaan Ekonomi

"Saya belum pernah lihat langsung cuma dari TV karena tidak ada uang, tapi setiap sebelum tanding Ilham selalu telpon minta doa," tambahnya.

Kegigihan Ilham dengan kondisi keluarga yang membuatnya mandiri sejak usia dini membawanya menjadi bagian dari PERSIBA Balikpapan.

Kini, dunia keluarga Ilham seolah berputar. Sejak menjadi pemain bola profesional, Ilham menjadi tulang punggung membantu ekonomi keluarganya.

"Saya tidak pernah bisa kasih sesuatu tapi Ilham selalu kirim uang untuk kami dan pernah bilang kalau sudah sukses mau belikan rumah. Sedih saya kalau ingat-ingat, dia sangat peduli sama keluarga," cerita Darmawati penuh haru.

Darmawati merasa mukjizat dalam kehidupannya terasa nyata. Siapa sangka, berawal dari menjadi nasabah PNM Mekaar untuk membantu modal usaha kulit ketupat, kini mimpi anaknya turut mendapat dukungan dari PNM melalui PNM Liga Nusantara.

"Senang sekali ternyata dari jualan kulit ketupat Alhamdulillah saya bisa membawa anak saya meraih mimpinya dan Ilham mengangkat derajat keluarga kami," tambah Darmawati.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

News

Terkini