SuaraRiau.id - Pencinta Satwa di Riau mengutuk keras aksi penjagalan anjing yang videonya viral di Instagram pada Jumat (19/1/2024).
Ketua Yayasan Pencinta Satwa Riau, Yamin menyebut bahwa kejadian itu bukanlah yang pertama di lokasi tersebut.
"Kami pernah mendapat laporan dan mendatangi lokasi itu pada tahun 2022 bersama polisi. Namun karena tidak ada bukti tidak bisa ditindak," katanya kepada Suara.com, Jumat (19/1/2024).
Yamin menerangkan, saat itu kasus tersebut diselesaikan secara baik-baik dan pemilik berjanji secara lisan tidak akan melakukan ataupun mengulangi perbuatan tersebut.
"Bahkan saat itu pemilik juga secara sukarela menyerahkan 7 ekor anjing yang kami temui di lokasi," ujar dia.
Yamin juga menyayangkan kejadian itu terjadi lagi. Terlebih sampai saat ini, sejauh yang dketahuinya, di Pekanbaru belum ada surat edaran khusus terkait larangan perdagangan daging anjing.
"Sebenarnya, masyarakat sekitar sudah mengadu dan sangat resah karena bau dan suara anjing yang dipotong. Semoga dengan kejadian ini bisa segera direspons," ungkapnya.
Lebih lanjut, Yamin mengaku siap di bagian paling depan dalam hal penegakan hukum terkait kasus tersebut.
"Ini termasuk dalam kasus dugaan tindak pidana penyiksaan hewan," tegas dia.
Sebelumnya, jagad media sosial dibuat geram dengan video dugaan penjagalan anjing. Video itu diunggah akun Instagram @kabarpekanbaru yang sudah ditonton sebanyak 93 ribu dan akun @cintasatwariau ditonton sebanyak 50 ribu kali.
Dalam video itu, dituliskan bahwa aktivitas penjagalan anjing kembali terjadi ditempat pengepul dan penjagal anjing untuk dikonsumsi di Pekanbaru.
Terpisah, Kasatreskrim Polresta Pekanbaru Kompol Bery Juana Putra saat dikonfirmasi terkait kebenaran video viral itu mengaku bahwa sedang dalam pengecekan.
"Mohon waktu untuk kami cek dulu ya," terang dia.
Kontributor: Rahmat Zikri