SuaraRiau.id - Kepala Dinas Kesehatan Riau, Sri Sadono Mulyanto mengimbau kepada korban banjir agar tetap waspada dan menjaga kesehatannya. Sebab bencana banjir bisa menyebabkan timbulnya penyakit.
Mulyanto menjelaskan jika umumnya penyakit yang diderita warga terdampak banjir karena ada hubungannya dengan kekurangan air bersih.
"Umumnya itu penyakit kulit dan diare. Karena ini kan ada kaitanya dengan air bersih, ini yang harus dijaga, karena kalau kebutuhan air bersih itu tidak bisa terpenuhi itulah yang bisa menyebabkan diare," jelasnya, Jumat (5/1/2024).
Terkait itu, Pemprov Riau akan segera menyalurkan obat-obatan kepada korban yang terdampak banjir Riau. Sejauh ini, baru Kampar secara resmi mengajukan permintaan obat-obatan.
Diajukannya permintaan obat-obatan, menyusul meluasnya banjir di Kampar hingga menyebabkan ratusan warga yang harus tinggal di tenda pengungsian.
"Sudah ada permintaan dari Kampar kemarin, sedang kita proses dan sedang kita cek apa saja obat-obatan yang kita miliki sesuai permintaan dari Kampar tersebut," ujar Mulyanto.
Sementara untuk kabupaten lain belum ada mengajukan, kemungkinan karena kebutuhan obat-obatan untuk korban banjir di daerahnya masih bisa dipenuhi oleh Pemkab masing-masing.
"Mungkin masih bisa dicover sama masing-masing kabupaten/kota, tapi tetap kita menerima permintaan kalau ada daerah yang membutuhkan bantuan dari provinsi," ujarnya.
Seperti diketahui, bencana banjir Riau terus meluas. Total sudah ada sembilan dari 12 daerah di Riau yang berstatus siaga banjir. Bahkan Kabupaten Kampar sudah naik ke level tanggap darurat banjir.
Berdasarkan data BPBD Riau, terdapat 40 titik banjir yang terjadi di Riau, hingga menyebabkan 4.686 Kepala Keluarga dan 18.744 jiwa yang terdampak.
Bencana banjir di Riau bahkan sudah menelan korban jiwa. Dua warga Riau meninggal dunia akibat banjir yakni warga Pekanbaru dan Rokan Hilir.