SuaraRiau.id - Ustaz Arrazy Hasyim mendadak kembali menjadi perbincangan usai bicara soal tentang serangan Israel terhadap Palestina.
Buya Arrazy dinilai menyebarkan informasi yang kurang tepat tentang situasi Palestina. Di antaranya soal donasi dari masyarakat Indonesia yang malah diselewengkan oleh oknum Hamas.
“Hati-hati jika ingin donasi, kenapa? Karena saya dapat informasi A1, ada oknum Hamas menjadikan donasi itu untuk membeli kewarganegaraan ke negara yang dia pindah,” katanya di podcast Deddy Corbuzier, dikutip pada Jumat (10/11/2023).
Penjelasan sang ustaz mendapat respons miring dari warganet. Bahkan, pernyataan Buya Arrazy Hasyim tersebut sempat diskakmat Bang Onim yang merupakan relawan Indonesia di Gaza.
Menurut Bang Onim, Buya Arrazy cuma punya satu persen ilmu tentang Palestina. Lalu siapakah sosok Buya Arrazy Hasyim?
Profil Buya Arrazy Hasyim
Ustaz Arrazy Hasyim lahir di Koto Tangah, Payakumbuh Sumatera Barat (Sumbar) pada 21 April 1986. Orangtua Arrazy bernama Nur Akmal bin M Nur dan Asni binti Sahar.
Ustaz Razi merupakan seorang pakar hadits asal Sumbar. Dia menempuh pendidikan SD sampai MTsN di Tanah Minangkabau tepatnya di Payakumbuh, lalu berpindah ke Bukittinggi untuk melanjutkan di MAN/MAKN 2 Bukittinggi pada tahun 2002-2004.
Buya Arrazy kemudian melanjutkan studi perguruan tingginya pada jurusan Akidah dan Filsafat di UIN Syarif Hidayatullah Jakarta pada 2004-2009.
Dia kemudian menyelesaikan kajian hadisnya di Darussunnah setahun sebelumnya dengan mengkhatamkan 6 kitab Hadis (Shahih Bukhari, Shahih Muslim, Sunan Abu Dawud, al-Tirmidzi, al-Nasa’i, dan Ibn Majah) yang menjadi standar keilmuan ulama Muhadditsin di bawah bimbingan Syaikh KH Dr Ali Mustofa Yaqub, MA. Imam Besar Masjid Istiqlal selama 2 periode.
Di sela-sela itu, dari 2006-2008, ia aktif belajar kepada Syaikh Prof Dr M Hasan Hitoo seorang penghafal kitab al-Muwatta’, Dr Badi Sayyid al-Lahham seorang murid Syaikh Nuruddin Itr, dan Taufiq al-Buti anak dari Syaikh Muhammad Said Ramadan al-Buthi, mereka semua dari Suria.
Melansir Wislah.com, sekitar 2009-2011 menyelesaikan Magister S2 di SPs UIN Syarif Hidayatullah Jakarta. Ia kemudian, menyelesaikan Doktoral S3-nya di Sekolah Pascasarjana UIN Syarif Hidayatullah Jakarta pada 2012-2017.
Tak hanya itu, Ustaz Razi pada 2016 dan 2017 mendapatkan kesempatan untuk mengisi aktivitas dakwah dan seminar keislaman di KBRI Paris, KJRI Marseille, dan komunitas Muslim lainnya di Perancis.
Ia bertugas aktif sebagai dosen Pascasarjana Institut Ilmu Alquran (IIQ) Jakarta. Ia juga dosen ilmu Kalam dan Filsafat Islam di Fakultas Ushuluddin UIN Syarif Hidayatullah Jakarta 2012 sampai 2019.
Selain itu, juga aktif sebagai pengajar/pengampu kitab Aqidah Ahlus Sunnah dan hadits Sunan An-Nasa’i dan Ibnu Majah di Darussunnah. Pada akhir 2018, ia mendirikan Ribath al-Nouraniyah di Tangerang Selatan, takhassus Ilmu Akidah Ahlus Sunnah dan Tasawuf.
Buya Arrazy Hasyim menikah dengan Eli Erawati MS pada tahun 2010 dan dikaruniai tiga orang anak, yaitu Hafizh, Hushaim, dan Hafsa.
Nahas, anak keduanya, Hushaim, meninggal dunia pada tahun 2022 akibat tertembak pistol polisi saat bermain di rumah temannya.
Meski begitu, Buya Arrazy Hasyim mengaku ikhlas dan menerima musibah tersebut sebagai takdir Allah.