Gepeng Menjamur di Pekanbaru, dari Persimpangan Jalan hingga Tempat Kuliner

Mirisnya, tidak sedikit pula gepeng tersebut merupakan anak-anak usia sekolah.

Eko Faizin
Senin, 06 November 2023 | 13:04 WIB
Gepeng Menjamur di Pekanbaru, dari Persimpangan Jalan hingga Tempat Kuliner
Ilustrasi gelandangan dan pengemis. [Unsplash]

SuaraRiau.id - Keberadaan gelandangan dan pengemis (gepeng) di sejumlah jalanan makin banyak dan meresahkan warga Pekanbaru. Pengatur lalu lintas ilegal atau pak Ogah juga masuk kategori gepeng.

Para gepeng tersebut meminta-minta tanpa kenal waktu. Tidak cuma di persimpangan lampu merah, gepeng juga kerap ditemui di sejumlah pusat perbelanjaan, pusat toko oleh-oleh, SPBU, ritel atau rumah makan.

Bahkan ada yang nekat meminta-minta di pusat kuliner atau street food dan juga ruang terbuka hijau. Mereka juga beraksi dengan cara meminta langsung kepada pengendara yang berhenti di lampu merah, menjual tisu, membersihkan kendaraan dengan kemoceng, menjadi badut atau manusia silver.

"Sering saya jumpa gepeng di Pekanbaru ini, sepertinya di setiap jalan, setiap tempat dan setiap waktu ada saja mereka," kata karyawan swasta, Yatma dikutip dari Riauonline.co.id--jaringan Suara.com, Minggu (5/11/2023).

Ada juga gepeng yang meminta-minta sambil menggendong bayi. Mirisnya, tidak sedikit pula gepeng tersebut merupakan anak-anak usia sekolah.

Para gepeng tersebut beroperasi di antaranya di Simpang Mal SKA, Simpang Jalan Sudirman-Nangka, di bawah terowongan penyeberangan antara Mall SKA dan Living World, Simpang Tiga Tabek Gadang.

Kemudian di Simpang Tiga Jalan Diponegoro-Gajah Mada, Simpang Empat Jalan Soekarno-Hatta-Durian, Simpang Tiga Jalan Kaharuddin Nasution-Tengku Bey, Simpang Empat Panam, serta Simpang Tiga Soekarno-Hatta-Kaharuddin Nasution atau simpang Arhanud.

Sementara itu, Dinas Sosial Pekanbaru mengaku akan terus melakukan razia terhadap gepeng.

"Kita tetap melakukan razia rutin, tiga kali sehari, malam dua kali,," ujar Kepala Dinas Sosial Pekanbaru, Idrus.

Namun kendala petugas saat melakukan razia adalah para gepeng kerap kucing-kucingan atau menghindar ketika hendak dirazia.

Pihaknya pun bekerjasama dengan dinas terkait untuk mendata dan memberikan penyuluhan terhadap gepeng.

Idrus menyebut jika banyaknya gepeng di Pekanbaru karena ada yang berasal dari luar daerah seperti dari kabupaten/kota tetangga dan bahkan dari luar provinsi.

Ia mengimbau agar masyarakat jangan memberi sumbangan di jalanan untuk mengantispasi menjamurnya gepeng.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

News

Terkini

Tampilkan lebih banyak