Dikatakan Kapolres, dalam kasus tersebut ditemukan kerugian negara sebesar Rp341.689.415. Adapun rinciannya yakni pertanggungjawaban realisasi belanja yang tidak dilaksanakan senilai Rp188.195.850, kelebihan bayar pada belanja senilai Rp121.493.800, pemahalan harga pada belanja (mark up) Rp3.050.000 dan pajak belum dipungut dan disetor senilai Rp28.949.765.
"Berdasarkan laporan hasil audit tanggal 5 Agustus 2022 terhadap perhitungan kerugian negara dalam dugaan penyalahgunaan wewenang pengelolaan APBDes tahap I Desa Lukit, ditemukan kerugian negara sebesar Rp341.689.415," ungkap Kapolres Andi, Selasa (13/9/2022)
Sebelumnya, mantan Kepala Desa Lukit ini viral di media sosial dengan perbuatan yang dilakukannya. Edi mengunggah sebuah foto kontroversi di media sosial pada 4 Agustus 2015.
Dia berfoto bersama tumpukan uang yang tersusun rapi di atas kasur di sebuah kamar hotel. Uang tersebut diduga merupakan uang ADD terdiri dari pecahan uang senilai Rp50.000 dan Rp100.000. Ia kemudian menghapus foto tersebut pada hari itu juga setelah banyak yang mengkritiknya.
Saat diwawancarai, Edi mengaku bahwa perbuatannya itu dilakukan dengan sadar. Adapun uang yang dikorupsi itu diakuinya digunakan untuk kebutuhan hidup sehari-hari.
"Benar saya yang tidur dikelilingi uang itu, itu saya lakukan antara sadar dan tidak. Uang itu saya gunakan untuk kebutuhan hidup sehari-hari," aku Edi. (Antara)