"Sejak 2017 kami sudah lapor ke pihak terkait terutama BBKSDA, namun belum ada respons dari pihak terkait. Ke mana kami mau mengadu? Sementara yang dirusak tak sedikit dan juga untuk kebutuhan sehari-hari," tutur Nurman.
Senada dengan Nurman, pemilik kebun yang dirusak gajah, Nababan juga mengeluhkan hal serupa. Satwa berbadan tambun tersebut telah merusak 130 batang pohon kelapa miliknya.
"Jumlah kelapa yang telah rusak untuk saat ini sekitar 130 batang. Per batangnya itu Rp250 ribu. Beginilah kehidupan yang kami alami," keluhnya.
Nababan mengharapkan pihak terkait dapat segera menangani permasalahan ini. Ia menginginkan gajah tak lagi masuk ke pemukiman warga.
"Kami harap gajah ini betul diamankan dan tak masuk ke pemukiman warga. Apalagi memang kami mayoritas petani, namun tanaman telah dirusak sebelum kami menikmati hasilnya," sebutnya. (Antara)