Gerombolan Gajah Ngamuk di Kebun, Rusak Tanaman Milik Warga Pekanbaru

"Kami tak tahu pasti ini gajah liar atau penangkaran, tapi dampaknya merusak kebun masyarakat," jelasnya.

Eko Faizin
Kamis, 26 Januari 2023 | 11:48 WIB
Gerombolan Gajah Ngamuk di Kebun, Rusak Tanaman Milik Warga Pekanbaru
Ilustrasi - Gajah liar memasuki perkebunan kopi warga KM 37 Jabal Antara, Kecamatan Nisam Antara, Aceh Utara, Aceh, Minggu (3/7/2022). [ANTARA FOTO/Rahmad/foc]

SuaraRiau.id - Sejumlah gajah masuk ke perkebunan warga dan merusak ratusan tanaman di Jalan Tengku Maharani, Kelurahan Maharani, Rumbai Barat Pekanbaru pada Rabu (25/1/2023) dini hari.

Salah seorang pemilik kebun bernama Nurman Wathon menyebutkan satwa bernama latin Elephas maximus sumatranus itu memasuki kebunnya saat ia tengah tidur.

Akibatnya, sejumlah tanaman pepaya, pisang dan kelapa rusak. Padahal tanaman tersebut telah siap untuk dipanen.

Diketahui, di lokasi kejadian tampak banyak jejak kaki gajah di kebun warga. Selain itu terdapat pula sisa buah-buahan yang telah dimakannya.

"Sebelumnya sudah kedengaran dari sore, tapi kami bisa kami halau sehingga dia pergi. Beberapa hari ini gajah masuk di saat kami tengah tidur, sekitar jam 2-3 dini hari," ujar Nurman dikutip dari Antara, Kamis (26/1/2023).

Nurman mengungkapkan bahwa permasalahan ini bukanlah pertama kali terjadi. Hampir tiap tahun, ia dan warga lain mengalami masalah serupa.

"Kami tak tahu pasti ini gajah liar atau penangkaran, tapi dampaknya merusak kebun masyarakat," jelasnya.

Selain itu, ia mengaku resah dan khawatir akan kedatangan gajah sumatera sewaktu-waktu dapat pula mengancam keamanan warga.

"Takutnya bisa berakibat ke warga, rumah, bahkan memakan korban jiwa karena sudah masuk ke lingkungan pemukiman," ungkap Nurman.

Akibat gajah masuk kebun dan merusak tanaman, ia dan warga mengalami kerugian. Gajah merusak sekitar 50 tanaman miliknya sehingga kerugian yang dialami Nurman diperkirakan mencapai Rp7,5 juta.

"Sejak 2017 kami sudah lapor ke pihak terkait terutama BBKSDA, namun belum ada respons dari pihak terkait. Ke mana kami mau mengadu? Sementara yang dirusak tak sedikit dan juga untuk kebutuhan sehari-hari," tutur Nurman.

Senada dengan Nurman, pemilik kebun yang dirusak gajah, Nababan juga mengeluhkan hal serupa. Satwa berbadan tambun tersebut telah merusak 130 batang pohon kelapa miliknya.

"Jumlah kelapa yang telah rusak untuk saat ini sekitar 130 batang. Per batangnya itu Rp250 ribu. Beginilah kehidupan yang kami alami," keluhnya.

Nababan mengharapkan pihak terkait dapat segera menangani permasalahan ini. Ia menginginkan gajah tak lagi masuk ke pemukiman warga.

"Kami harap gajah ini betul diamankan dan tak masuk ke pemukiman warga. Apalagi memang kami mayoritas petani, namun tanaman telah dirusak sebelum kami menikmati hasilnya," sebutnya. (Antara)

News

Terkini

Pria berambut panjang dan berkumis khas ini ternyata berasal dari Pekanbaru.

Lifestyle | 17:52 WIB

Berikut jadwal buka puasa Pekanbaru dan sekitarnya pada Kamis (23/3/2023).

Lifestyle | 15:15 WIB

Matt Heafy dibantu oleh seorang pelayan warung padang untuk menata satu per satu sejumlah piring hidangan di tangan kirinya.

Lifestyle | 12:37 WIB

Salah satunya menyantap makanan suguhan ketika bertamu di rumah penganut agama lain.

Lifestyle | 07:55 WIB

Berikut jadwal buka puasa Pekanbaru dan beberapa daerah di sekitarnya pada Kamis (23/3/2023).

Lifestyle | 02:35 WIB

Pada riwayat lain, Rasulullah juga mengingatkan kita untuk menjaga hak orang lain.

Lifestyle | 08:27 WIB

Edy Natar Nasution mengaku telah mengingatkan langsung SF Hariyanto agar segera melakukan klarifikasi.

News | 13:35 WIB

Farhan menjelaskan, pengusaha perempuan memiliki kontribusi yang besar bagi perkembangan ekonomi di Indonesia.

News | 08:13 WIB

Tas-tas tersebut dibeli dengan harga Rp2 juta hingga Rp5 juta, termasuk tas yang disebut harganya Rp420 juta.

News | 09:20 WIB

Anto kemudian menyampaikan klarifikasinya terkait tas branded dan sepeda Brompton yang dipakai sang istri.

News | 06:48 WIB

Gubernur Syamsuar mengungkapkan bahwa peresmian jembatan ini menjadi hal yang ditunggu-tunggu masyarakat.

News | 17:51 WIB

Edi mengaku sebelumnya adalah seorang muslim dan sempat keluar Islam karena suatu alasan.

News | 12:41 WIB

Dalam video viral itu, pengunggah menyebut bahwa oknum yang mengaku petugas fogging tersebut kerap kali datang ke kantornya.

Lifestyle | 11:40 WIB

Dalam kesempatan itu, Arwin AS bercerita tentang bagaimana ia berjuang dan berkorban dalam membangun Siak.

News | 07:23 WIB

Terkait isu tersebut, Deswita akhirnya buka suara.

News | 12:33 WIB
Tampilkan lebih banyak